Puasa Tarwiyah dan Arafah amalan yang dianjurkan untuk merasakan nikmat yang sedang dirasakan para jemaah haji ketika menunaikan ibadah di tanah suci. Kedua puasa sunnah ini mempunyai sejumlah keutamaan yang bernilai besar dan ganjaran pahala serta ampunan.
Mengacu pada penetapan awal Dzulhijjah 1446 H yang jatuh pada 28 Mei 2025, umat Islam akan menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah secara berturut-turut pada 4 dan 5 Juni 2025. Tanggal ini bertepatan dengan 8 dan 9 Dzulhijjah 1446 H.
Setiap muslim disunnahkan untuk melaksanakan puasa sunnah Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Tujuannya untuk meraih keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Sebagaimana diketahui, salah satu yang akan didapatkan adalah penghapusan dosa-dosa kecil. Selain itu, terdapat 7 keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah yang bisa menjadi motivasi untuk menunaikannya.
Inilah 7 keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah yang dikutip Kementerian Agama, infoHikmah, dan buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh Hambali.
Diampuni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Aku berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya,” (HR. Muslim).
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Imam Muslim berikut ini:
“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah,” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda bahwa:
“Sebaik-baiknya doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baiknya yang kuucapkan begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ucapan “La ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli sya-in qadiir’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu),” (HR. Tirmidzi).
Puasa Tarwiyah dan Arafah termasuk dalam perbuatan yang disukai Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam hadis dari Ibnu Abbas RA yang meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada perbuatan yang Iebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selamanya atau menjadi syahid,” (HR Bukhari).
Berpuasa pada 8 dan 9 Dzulhijjah merupakan bagian dari sunnah Rasulullah SAW, khususnya bagi yang tidak berhaji. Puasa ini dianjurkan karena keutamaan yang besar seperti menghapus dosa-dosa kecil hingga mendapat pahala dari Allah SWT.
Mendapatkan kesehatan lahir dan batin ketika berpuasa tidak diragukan lagi. Dalam buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ali Amrin Al-Qurawy, setiap orang yang melakukan puasa secara fisik akan mendapatkan kesehatan prima. Selama menjalankan puasa Arafah, organ tubuh seseorang istirahat sehingga pada waktu selanjutkan ia akan pulih serta sehat.
Puasa Arafah dilakukan bersamaan dengan ibadah wukuf jemaah haji di Makkah. Ini membawa seseorang pada sebuah kesadaran religius untuk merenungkan erbagai macam makna yang terkandung dalam proses ibadah haji.
Selain itu, puasa ini dapat membuat seseorang termotivasi untuk meraih ibadah yang banyak diimpikan semua orang. Sebab, momentum puasa ini bersamaan dengan ibadah haji.
Berikut ini tata cara melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah yang dikutip buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin.
1. Puasa Tarwiyah dan Arafah dijalankan pada bulan Dzulhijjah. Bulan ketika sebagian orang Islam menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah.
2. Puasa Arafah dijalankan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah. Ketika jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
3. Puasa tarwiyah adalah puasa yang dijalankan pada Hari Tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah sehari sebelum wukuf.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
4. Niat puasa Tarwiyah dan Arafah dibedakan dengan niat. Secara syariat pelaksanaan puasa ini sama dengan puasa pada umumnya, tidak makan, menahan hawa nafsu, tidak berhubungan dengan pasangan hingga waktu berbuka.
5. Puasa ini disunnahkan bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, seperti dicontohkan Rasulullah SAW. Sedangkan bagi yang menjalankan haji tidak dianjurkan berpuasa. Sebab, wukuf membutuhkan stamina yang prima dan stabil.
6. Niat puasa tarwiyah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyatin sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat puasa tarwiyah sunnah karena Allah.”
7. Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat puasa ‘arafah sunnah karena Allah.”
Itulah 7 keutamaan puasa Arafah dan Tarwiyah lengkap dengan tata cara dan niatnya. Semoga membantu, ya.