Niat Puasa Tasu’a 9 Muharram: Arab, Latin, dan Artinya

Posted on

Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa di hari Tasu’a selain Asyura. Ini bertujuan untuk membedakan dengan kaum Yahudi yang berpuasa di tanggal 10 Muharram. Untuk itu, perlu membaca niat puasa Tasu’a.

Niat merupakan rukun puasa yang menentukan sah tidaknya ibadah seseorang. Ini menjadi pertanda kesungguhan hati dalam menjalankan ibadah dan membedakan puasa dari sekadar menahan lapar dan haus. Setiap puasa sunnah mempunyai bacaan niat puasa yang berbeda-beda.

Berikut bacaan niat puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram lengkap dengan teks Arab, Latin, dan artinya. Yuk, simak dan hafalkan lafalnya.

Mengutip buku Siapa Berpuasa Dimuhdahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, sehari sebelum melaksanakan puasa Asyura dianjurkan untuk melakukan puasa Tasu’a. Hal ini sejalan dengan riwayat Abdullah bin Abbas RA.

Ia mengatakan ketika Rasulullah SAW melakukan puasa Asyura dan memerintah para sahabat untuk berpuasa, maka para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Maka beliau bersabda:

“Jika demikian, pada tahun mendatang kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan, insya Allah.” Tertanya tahun berikutnya belum tiba, Rasulullah SAW telah wafat. (HR. Muslim).

Untuk menjalankan sunnah Rasulullah SAW tersebut perlu memantapkan hati dengan cara membaca niat. Umat muslim dapat membaca niat sejak matahari terbenam hingga waktu sahur. Adapun bacaan lengkap niat puasa Tasu’a sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin’an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”

Ketika pagi hari mendadak ada yang ingin menjalankan puasa Tasua, maka diperbolehkan melakukannya. Asalkan belum makan, minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga keingina puasa muncul.

Untuk kondisi ini, berlaku pada puasa sunnah. Umat Islam yang lupa membaca niat pada malam hari juga dapat mengamalkannya di siang hari. Inilah lafal niat puasa Tasu’a di pagi dan siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati tasû’â lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasua hari ini karena Allah SWT.”

Dalam bahasa Arab, Tasu’a berarti sembilan. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram. Merujuk konversi penanggalan Islam ke Masehi, 9 Muharram 1447 Hijriah akan jatuh pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Umat Islam dapat memulai puasa sesuai jadwal yang ditentukan. Untuk niat, dapat dibaca ketika memasuki waktu Maghrib pada 4 Juli 2025 hingga waktu sahur 5 Juli 2025. Jika lupa, bisa membaca niat di pagi hari ketika teringat.

Ada beberapa hikmah yang akan didapatkan seseorang ketika melaksanakan puasa Tasu’a. Selain meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah, inilah keutamaan puasa Tasu’a lainnya.

1. Membedakan dengan Yahudi yang hanya berpuasa di hari Asyura saja, tanpa ada puas sebelum atau sesudahnya.

2. Terhindar dari menyendirikan puasa Asyura saja jika jatuh pada hari Jumat atau hari yang dilarang untuk berpuasa.

3. Kehati-hatiaan jika ada kesalahan awal penanggalan bulan, sehingga boleh jadi hari Tasu’a ternyata hari Asyura. Karena itu, dianjurkan untuk menyambung puasa Tasu’a dengan Asyura.

Itulah bacaan niat puasa Tasu’a lengkap dengan dalil, jadwal, hingga hikmahnya. Semoga membantu, ya.

Dalil Puasa Tasu’a

Niat Puasa Tasu’a Arab-Latin

Niat Puasa Tasu’a di Pagi Hari

Jadwal Puasa Tasu’a 2025

Hikmah Puasa Tasu’a

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *