Jumlah hotspot atau titik panas di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terpantau sebanyak 55 hotspot. Petugas pun siaga darurat mengantisipasi siaga daruarat asap.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Saat ini khususnya di wilayah Kabupaten Musi Rawas mulai memasuki musim kemarau, sehingga kita akan langsung melakukan giat antisipasi dalam upaya pencegahan sekaligus pemadaman titik api agar jangan sampai melebar,” kata Kapolres Musi Rawas AKBP Agung Adhitya Prananta, Rabu (16/7/2025).
Selain kepolisian, Agung mengungkapkan terdapat stakeholder terkait lainnya yang akan bekerja sama dalam upaya pencegahan agar bencana karhutla tidak meluas.
“Dalam hal ini juga melibatkan intansi terkait mulai dari TNI, BPBD, Manggala Agni, pemerintah daerah, perusahaan, camat dan kades akan ikut membantu dalam pencegahan karhutla di Musi Rawas,” ujarnya.
“Ini harus segera dilakukan karena sejak Januari 2025 hingga terhitung tanggal 7 Juli 2025, ada 55 hotspot. Maka dari itu, ini merupakan langkah awal agar api tidak melebar menjadi ratusan hotspot,” sambungnya.
Agung mengatakan nantinya pihak kepolisian akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak dari level atas hingga bawah dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Namun, jika tindakan pemadaman harus tetap dilakukan ya jangan sampai terlambat, harus tanggap terhadap titik api sekecil apapun sehingga tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali. Prioritaskan upaya deteksi dini dan monitor titik rawan hotspot di lapangan sebagai tindakan pencegahan,” ujarnya.
Agung menegaskan kepada masyarakat agar jangan ada yang membakar hutan ataupun lahan di musim kemarau ini.
“Karena akan merugikan bagi seluruh masyarakat Musi Rawas dan Sumsel. Ini juga berdampak terhadap kesehatan, penerbangan, transportasi laut dan darat. Maka dari itu saya juga mengingatkan kepada oknum-oknum maupun masyarakat yang jika kedapatan membakar hutan maupun lahan, itu akan kami tindak tegas,” tegasnya.
