Sejumlah pedagang kelontong di Kota Jambi, meresahkan adanya peredaran uang palsu. Mereka beraksi ketika kondisi toko ramai pembeli atau jam sibuk dan waktu dini hari.
Ali Harahap salah satu pedagang kelontong di kawasan Bagan Pete, Alam Barajo, mengatakan pelaku kerap berpura-pura melakukan pengisian saldo dompet digital. Ketika beraksi, pelaku menyerahkan uang palsu yang ditutupi uang asli, sehingga biasamya penjaga toko tak sempat meneliti dengan cermat.
“Yang kami alami dalam dua bulan saja, bila dikumpulkan sudah hampir Rp 1 juta kami dapat uang palsu,” kata Ali, Jumat (19/9/2025).
Kejadian di tokonya itu terjadi ketika banyak pembeli, sehingga penjaga tak sempat mengecek. Aks terakhir terjadi ditokonya, terjadi pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Ali mengaku aksi itu dapat digagalkan penjaga tokonya, karena sempat memeriksa uang yang disodorkan pelaku. Setelah diterawang, uang itu terbukti palsu karena tidak memiliki tanda air atau gambar di dalamnya. Aksi licik itu pun sempat terekam kamera CCTV tokonya dan viral di media sosial.
“Ketika uangnya dikembalikan, pelaku beralasan uang itu titipan temannya. Lalu, sambil berpura-pura menelepon, dia langsung kabur,” ujarnya.
Adapun pecahan uang palsu yang didapatkannya dari modus kejahatan ini yakni pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Kejadian serupa juga dialami Lia, pemilik toko kelontong di kawasan Alam Barajo. Kata Lia, secara kasat mata, uang itu tampak asli. Akan tetapi, setelah diperiksa lebih teliti perbedaannya baru terlihat.
“Modusnya, pas lagi ramai orang belanja, dia ikut beli. Uang dari pembeli langsung kami masukkan ke laci, jadi tidak sadar,” ungkapnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Lia, menambahkan adiknya yang juga membuka toko di kawasan Talang Banjar mengalami hal serupa. Selama tujuh bulan, ia sudah mengumpulkan 10 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Para pedagang berharap pihak berwajib, segera mengambil tindakan tegas. Mereka meminta adanya razia untuk menekan peredaran uang palsu yang sangat merugikan.
“Kalau tidak (ada razia), banyak toko yang gulung tikar. Ini sangat meresahkan kami,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kota Baru Kompol Jimi Fernando membenarkan adanya peredaran uang palsu sejumlah toko kelontong kawasan Kecamatan Alam Barajo. Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait terduga pelaku penyebar uang palsu tersebut.
“Benar terkait peredaran uang palsu. Saat ini korban belum ada membuat laporan, tapi kami tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap sindikat ini,” ungkapnya.