20 Pantun Palembang untuk Sambut Tamu, Seru dan Penuh Makna

Posted on

Palembang termasuk salah satu pusat peradaban Melayu di Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan tradisi berpantun. Karena itu, seringkali pantun Palembang dipakai saat membuka acara atau kegiatan tertentu.

Pantun merupakan salah satu bentuk puisi khas sastra Melayu yang diwariskan turun-temurun dan masih lestari hingga kini. Corak pantun Palembang biasanya menggunakan bahasa daerah, penuh makna nasihat, ungkapan rasa, serta hiburan yang menyegarkan suasana.

Lewat pantun, masyarakat Palembang tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menjaga identitas budaya yang sarat nilai kearifan budaya lokal. Berikut 10 contoh pantun Palembang untuk menyambut tamu yang datang.

Membuat pantun termasuk hal yang mudah-mudah sulit. Seseorang mesti memadukan irama a-b-a-b agar tetap nyambung dan makanya bisa tersampaikan. Untuk memudahkan memilih pantun yang cocok, infoers bisa melihat beberapa contoh di bawah ini.

1. Sungai Musi luas membentang,
Jembatan Ampera gagah berdiri.
Kami sambut tamu nan datang,
Dengan hati tulus dak biso diganti.

2. Kain songket ditenun halus,
Jadi kebanggaan masyarakat kota.
Dengan doa dan semangat yang tulus,
Semoga kegiatan ini membawa berkah.

3. Sungai Musi mengalir panjang,
Mengalir sampai Batang Hari Sembilan.
Tamu hadirin kami ucapkan selamat datang,
Kurangnya sambutan mohon dimaafkan.

4. Naik bidar ke Sungai Musi,
Air beriak tampak berkilau.
Kami sambut tamu dengan hati bersih,
Semoga acara kito makin gembira.

5. Gulai tempoyak ikan patin,
Dimasak harum timbulah lapar.
Acara ini kito adakan penuh yakin,
Moga manfaatnyo biso tersebar.

6. Durian Lahat harum baunyо,
Lemak dimakan di waktu siang.
Hadirin yang kami hormati galonyo,
Semoga sehat dan selalu riang.

7. Ke Jakabaring nonton bola,
Suporter nyanyi riuh membara.
Para hadirin jangan lupa senyum ceria,
Supayo suasana tambah bahagia.

8. Ke Pulau Kemaro lihat pagoda,
Tegak berdiri di tengah sungai.
Mari bersamo kito berdoa,
Semoga acara sukses sampai selesai.

9. Pempek lenjer dimakan bersama,
Dicocol cuko terasa nikmat.
Terima kasih atas hadirin semua,
Semoga membawa hasil yang bermanfaat.

10. Sungai musi tenang mengalir,
Ikan Tapah digulai pindang.
Terimakasih Bapak/Ibu yang telah hadir
Harap jangan bubar sebelum santap siang.

11. Burung merpati terbang ke awan,
Singgah sebentar di dahan jambu.
Dengan senyuman kami ucapkan,
Selamat datang Bapak/Ibu para tamu.

12. Burung nuri hinggap di dahan,
Bernyanyi riang sambil berseru.
Mari bersama kita satukan ucapan,
Selamat datang untuk para tamu.

13. Taman sejarah bukit siguntang,
Burung dara terbang melambai.
Bapak/Ibu selamat datang,
Sebentar lagi acara akan kita mulai.

14. Selendang songket dari palembang,
Ditenun halus kerajinan tangan.
Bapak/ibu jangan dulu pulang,
Sebelum selesai santap hidangan.

15. Pempek lenjer ditambah kuah,
Kuah dimasak dengan santan.
Selamat datang sanak saudara,
Yang baru tiba dengan rombongan.

16. Sungai Musi beriak tenang,
Perahu bidar melaju perlahan.
Kita sambut tamu yg datang
Bapak/Ibu anggota dewan

17. Ke pasar 16 beli ikan,
Jangan lupa beli rambutan.
Mari kita jaga persaudaraan,
Semoga acara penuh kehangatan.

18. Gunung Dempo tinggi menjulang,
Kabut tipis turun perlahan.
Semoga acara ini berjalan lancar,
Hingga akhir penuh kesan.

19. Melihat indah bulan purnama,
Malam terang karena sinarnya.
Semoga niat baik kita diterima,
Membawa berkah untuk semua.

20. Palembang kita, kota tuah,
Sarat sejarah kaya budaya.
Kita buka acara dengan berdoa,
Mengharap ridho Tuhan yg Esa.

Itulah contoh pantun Palembang, semoga bermanfaat bagi infoers sekalian.

Artikel ini ditulis oleh Aldekum Fatih Rajih, peserta magang Prima PTKI Kementerian Agama RI.

20 Contoh Pantun Palembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *