Gubernur Jambi Al Haris terus berupaya untuk melakukan percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jambi. Dia ingin, program MBG bisa terwujud hingga sampai ke pelosok desa di Jambi.
“Kita ingin program MBG ini bisa secepatnya terwujud dan merasakannya. Tidak hanya itu saja, kita juga berupaya agar pelosok desa juga bisa merasakannya juga,” kata Al Haris, Kamis (25/9/2025).
Percepatan program MBG ini hingga ke pelosok desa itu bisa dilakukan dengan cara memperbanyak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan sistem 3T yakni (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Bahkan, hal ini dibahas dalam rapat yang digelar dengan tujuan daerah terpencil.
“Ini tujuannya untuk menyelaraskan dan mempercepat penyaluran MBG ini dengan cara pendirian serta operasionalisasi unit-unit layanan gizi di perbatasan bisa terealisasi,” ujar Al Haris.
Al Haris mengaku langkah percepatan MBG ini sebagai bentuk petunjuk Presiden Prabowo dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Al Haris juga menargetkan agar pembangunan SPPG pada akhir Oktober hingga pertengahan November 2025 selesai agar percepatan program MBG bisa terlaksana.
“Terkait dengan pendirian SPPG di daerah 3 T, sebab ada berapa daerah di Jambi yang masuk kategori daerah 3 T, maka ketika kita bicara masalah kebutuhan tentu daerah 3 T juga lebih membutuhkan karena di situ banyak anak-anak yang kehidupannya juga mungkin pas-pasan,” ujar Al Haris.
Al Haris juga mengatakan dirinya terus fokus ke depan untuk menangani Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah 3T Tertinggal. Di Provinsi Jambi ada beberapa daerah yaitu Jangkat dan sekitarnya, Tabir Barat dan sekitarnya dan juga di Kabupaten Sarolangun.
“Nah ini saya kira penting agar supaya pemerataan dan percepatan pemberian makan bergizi gratis ini bisa cepat merata dan sampai pada desa-desa yang terpencil yang mungkin saja masih banyak anak-anak yang mungkin juga termasuk anak-anak yang butuh perhatian kita semuanya itu,” ucap Al Haris.
Al Haris juga menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap daerah yang belum melakukan launching SPPG.
“Kita akan evaluasi dan kita masih mendorong karena ada beberapa daerah yang belum launching, kita minta segera mulai seperti di Bungo Sarolangun, Tebo. Kita berharap semua daerah sudah ada yang memulai dan semakin hari semakin banyak,” ungkapnya.
Sebelumnya, di dalam rapat Gubernur Al Haris menyampaikan pendapatnya tentang solusi dari kendala dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan SPPG.
“Kami tadi mencoba melihat masalah yang teman sampaikan, tentu kalau bicara kendala pasti banyak kendalanya, namanya daerah 3 T, mulai akses material, bahan baku, semua akan menjadi masalah,” terang Al Haris.
“Tetapi kami mencoba untuk mengkombinasikan, kalau seandainya di daerah 3 T itu sudah berdiri koperasi merah putih, untuk membangun ini kita coba juga nanti menawarkan kalau boleh saya izin kepada Kopdes, supaya nanti mereka bisa pinjam Bank Himbara untuk bangun itu. Nah, supaya ini ada percepatan dan supaya ada juga kegiatan daripada Kopdes,” pungkasnya.