Fatiyah (7), siswi SD Negeri 150 Palembang, Sumatera Selatan, yang sempat menjalani perawatan medis di RSUD Bari sudah diizinkan pulang ke rumah. Sebelumnya, dia sempat menjalani perawatan selama satu Minggu.
Awalnya Fatiyah diduga mengalami penganiayaan oleh oknum guru di sekolah, sehingga mata korban merah dan lebam. Setelah hasil laboratoriumnya keluar, Fatiyah mengalami pertusis.
Kepala Tim Humas RSUD Bari Adea Triutami mengatakan pasien atas nama Fatiyah sudah pulang dan menjalani rawat jalan sejak 8 November 2025.
“Pasien F sudah pulang sejak Sabtu,” katanya, saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Senin (10/11/2025).
Menurut Adea, pasien F pulang sudah dengan kondisi yang baik dan sudah bisa beraktivitas normal seperti biasa. Namun, dengan catatan pasien harus melakukan kontrol rutin.
“Keadaan korban sudah membaik dari pertama dia dirawat di RSUD BARI,” ujarnya.
Disinggung mengenai hasil laboratorium penyakit yang diderita Fatiyah, Adea enggan untuk menjawab karena perihal tersebut sudah diserahkan ke pihak terkait.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Mengenai hal tersebut sudah kami serahkan ke pihak terkait dan untuk kewenangan memberikan data maupun hasil pemeriksaan terkait pasien bukan kewenagan kami karena tidak ada permintaan dari keluarga pasien,”ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono membenarkan jika Fatiyah mengalami pertusis.
“Kira-kira begitu, Fatiyah menderita pertusis,” kata Harryo saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Senin.
Ddengan keluarnya hasil laboratorium tersebut, Harryo mengatakan untuk laporan dugaan penganiayaan yang dilayangkan orang tua korban dihentikan. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, melainkan karena kondisi kesehatan.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan korban mengalami gejala pertusis atau batuk rejan,”katanya.
Menurut Harryo, batuk rejan yang dialami korban sudah satu bulan yang lalu. Dari batuk tersebut muncul bintik merah di mata korban. Lalu meluas hingga mata korban terlihat lebam dan merah.
“Mata korban terlihat merah dan lebam seperti kena pukul padahal korban mengalami gejala pertusis,” ujarnya.
Berdasarkan dari hasil penyelidikan dan visum, polisi memastikan tidak ada unsur tindak pidana dalam kasus ini.
“Laporan yang dibuat orang tua korban kamu nyatakan di hentikan karena terbukti tidak adanya penganiayaan,” ungkapnya.







