Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan sepanjang 2025 tercata ada 3.465 kasus. Dari total itu 19 orang meninggal.
Sedangkan pada bulan Oktober 2025, kasus DBD di Sumsel tercatat melonjak menjadi 328 kasus. Kenaikan itu seiring masuknya musim hujan dan menjadi yang tertinggi sejak 6 bulan terakhir.
“Total kasus DBD sepanjang 2025 sebanyak 3.465 kasus dengan jumlah yang meninggal 19 orang,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel Ira Primadesa, Kamis (13/11/2025).
Dari data yang disampaikan, kasus DBD terbanyak terjadi pada Januari yang mencapai 633 kasus. Kemudian Februari 434 kasus, Maret 331 kasus, April 324 kasus, Mei 312 kasus, Juni 266 kasus, Juli 266 kasus, Agustus 296 kasus, dan September 260 kasus.
Dari jumlah 3.465 kasus, paling banyak terjadi di Palembang 785 kasus dengan 3 pasien meninggal dunia. Muara Enim 392 kasus dengan tiga kematian, OKU Timur 382 kasus, OKI 336 kasus, Lubuklinggau 321 kasus dengan tiga kematian, dan Banyuasin 229 kasus dengan empat kematian.
Lahat 143 kasus dengan dua kematian, Ogan Ilir 142 kasus dengan satu kematian, Musi Rawas 139 kasus dengan satu kematian, OKU 139 kasus, Prabumulih 118 kasus, Kabupaten Musi Banyuasin 107 kasus, PALI 65 kasus dengan satu kematian, Muratara dengan 58 kasus, OKU Selatan 57 kasus dengan satu kematian, Pagar Alam 35 kasus, dan Empat Lawang 17 kasus.
Untuk menanggulangi penyebaran DBD, Dinkes Sumsel telah melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti sosialisasi masif mengenai pemberantasan sarang nyamuk, pembersihan tempat air, pemeliharaan ikan pemakan jentik, dan fogging.
Selain itu, pengendalian penyakit juga melibatkan pengembangan wolbachia yang terbukti mengurangi kesakitan akibat dengue hingga 77% dan menurunkan angka rawat inap hingga 86%, serta imunisasi dengue.
Ira juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama dengan datangnya musim penghujan yang dapat mempercepat perkembangan nyamuk Aedes aegypti.
Menurutnya, peran aktif masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penerapan 3M Plus secara rutin di lingkungan masing-masing sangat penting untuk menekan penyebaran DBD.







