Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Asam urat merupakan penyakit yang diakibatkan oleh zat sisa dari hasil metabolisme purin yang mengendap dalam tubuh. Jika tubuh manusia memproduksi lebih banyak asam urat, ginjal tidak akan mampu mengeluarkannya dengan efektif dan menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat.
Melansir dari website Kementerian Kesehatan, penyakit ini seringkali menghinggapi lansia. Namun, tidak menutup kemungkinan anak-anak muda juga bisa mengidap penyakit ini.
Selain faktor ginetik, asam urat juga disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Makanan yang berminyak dan tinggi purin menjadi penyebab yang paling sering terjadi.
Berikut ini infoSumbagsel rangkum makanan dan minuman apa saja yang bisa memicu asam urat baik bagi penderita dan orang yang tidak memiliki asam urat.
Jeroan seperti hati, ginjal, otak, usus, dan babat merupakan sumber purin yang sangat tinggi. Ketika purin ini diolah oleh tubuh, akan dihasilkan asam urat dalam jumlah besar. Pada penderita asam urat, tubuh tidak mampu membuang kelebihan asam urat dengan optimal, sehingga terjadi penumpukan di dalam darah dan sendi.
Konsumsi jeroan secara rutin atau dalam jumlah berlebihan dapat dengan cepat memicu serangan asam urat, yang ditandai dengan nyeri hebat, pembengkakan, dan rasa panas pada sendi. Oleh karena itu, penderita asam urat sangat dianjurkan untuk menghindari seluruh jenis jeroan demi menjaga kestabilan kadar asam urat dalam tubuh.
Beberapa jenis makanan laut seperti udang, kerang, kepiting, cumi-cumi, ikan sarden, ikan teri, dan ikan makarel diketahui mengandung purin dalam kadar tinggi. Meskipun makanan laut memiliki kandungan protein dan omega-3 yang baik bagi tubuh, kandungan purinnya dapat menjadi pemicu utama meningkatnya kadar asam urat.
Bagi penderita asam urat, konsumsi seafood dalam jumlah besar dapat mempercepat terbentuknya kristal asam urat di persendian. Hal ini dapat menimbulkan nyeri yang tajam dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, jenis makanan laut tertentu ini sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas.
Daging merah seperti daging sapi, kambing, dan domba mengandung purin dalam kadar sedang hingga tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama dalam porsi besar dan sering, daging merah dapat meningkatkan produksi asam urat di dalam tubuh.
Selain itu, cara pengolahan daging juga berpengaruh terhadap kadar purin yang dikonsumsi. Daging yang digoreng, dibakar, atau dibuat kaldu pekat akan menghasilkan kandungan purin yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah dan menggantinya dengan sumber protein yang lebih aman.
Makanan olahan seperti sosis, nugget, kornet, serta makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh dan bahan pengawet yang tinggi. Makanan jenis ini tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan jantung, tetapi juga dapat memperburuk kondisi asam urat.
Lemak jenuh yang tinggi dapat mengganggu kerja ginjal dalam membuang asam urat dari tubuh. Akibatnya, kadar asam urat dalam darah meningkat dan risiko serangan nyeri sendi menjadi lebih besar. Selain itu, konsumsi gorengan berlebihan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang memperparah kondisi penderita asam urat.
Kaldu yang dimasak dari tulang dan daging mengandung sari purin yang larut dalam air rebusan. Semakin lama daging direbus, semakin tinggi pula kandungan purin yang terkandung dalam kuah kaldu tersebut.
Sup dengan kuah pekat, soto, dan berbagai masakan berkuah berbasis kaldu sebaiknya dibatasi oleh penderita asam urat. Meskipun terlihat ringan, kuah kaldu justru dapat meningkatkan kadar asam urat lebih cepat dibandingkan dagingnya sendiri apabila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Minuman beralkohol, terutama bir, merupakan salah satu pemicu utama serangan asam urat. Alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat sekaligus menghambat pengeluarannya melalui ginjal. Akibatnya, asam urat akan menumpuk di dalam darah dan memicu peradangan pada sendi.
Semakin sering seseorang mengonsumsi alkohol, semakin tinggi pula risiko terjadinya serangan asam urat yang berulang. Oleh karena itu, penderita asam urat sangat dianjurkan untuk menghindari alkohol sepenuhnya demi mencegah komplikasi yang lebih serius.
Minuman bersoda, sirup, jus kemasan, dan minuman energi mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi. Fruktosa merupakan jenis gula yang dapat merangsang tubuh memproduksi lebih banyak asam urat saat dicerna.
Konsumsi minuman manis secara berlebihan juga berisiko menyebabkan kegemukan dan resistensi insulin, yang keduanya dapat memperparah kondisi asam urat. Oleh sebab itu, penderita asam urat disarankan untuk mengganti minuman manis dengan air putih, air infus buah, atau teh tanpa gula.
Jika penderita asam urat tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang dilarang, risiko terjadinya serangan nyeri sendi secara berulang akan semakin tinggi. Nyeri yang muncul biasanya sangat hebat, disertai pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas pada sendi yang terkena.
Dalam jangka panjang, asam urat yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen, terbentuknya tofi (benjolan asam urat), serta gangguan pada ginjal seperti batu ginjal dan penurunan fungsi ginjal. Oleh karena itu, kepatuhan terhadap pantangan makanan dan minuman sangat penting untuk menjaga kualitas hidup penderita asam urat.
Dilansir dari sumber yang sama, ada 6 penyebab asam urat yang paling umum, yaitu:
• Faktor Ginetik
• Konsumsi Alkohol
• Makanan Tinggi Purin
• Obesitas
• Gagal Ginjal
• Medikasi Tertentu
Ada 3 penyebab asam urat yang paling umum, yaitu:
• Nyeri mendalam hingga menyebabkan rasa terbakar pada tubuh.
• Pembengkakan dan kemerahan pada bagian tubuh yang terjangkit.
• Ketidakmampuan bergerak hingga menyebabkan tubuh terasa kaku.
Ada beberapa pengobatan untuk asam urat, di antaranya:
• Minum yang cukup air putih.
• Pengurangan konsumsi alcohol dan minum-minuman keras.
• Menjaga berat badan tetap pada batas ideal.
• Mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan sayur.
• Menghindari makanan tinggi purin.
Itulah, penjelasan mengenai, makanan dan minuman yang harus dihindari bagi penderita asam urat. Semoga bermanfaat dan jangan lupa jaga kesahatan ya infoers!
Artikel ini dibuat oleh Rhessya Putri Wulandari Tri Maris mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat
1. Jeroan
2. Makanan Laut Tertentu
3. Daging Merah
4. Makanan Olahan dan Berlemak
5. Kaldu dan Ekstrak Daging
Minuman yang Harus Dihindari
1. Minuman Beralkohol
2. Minuman Manis Tinggi Fruktosa
Dampak Jika Pantangan Tidak Dipatuhi
Penyebab Asam Urat
Gejala Asam Urat
Pengobatan Asam Urat
Jika penderita asam urat tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang dilarang, risiko terjadinya serangan nyeri sendi secara berulang akan semakin tinggi. Nyeri yang muncul biasanya sangat hebat, disertai pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas pada sendi yang terkena.
Dalam jangka panjang, asam urat yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen, terbentuknya tofi (benjolan asam urat), serta gangguan pada ginjal seperti batu ginjal dan penurunan fungsi ginjal. Oleh karena itu, kepatuhan terhadap pantangan makanan dan minuman sangat penting untuk menjaga kualitas hidup penderita asam urat.
Dilansir dari sumber yang sama, ada 6 penyebab asam urat yang paling umum, yaitu:
• Faktor Ginetik
• Konsumsi Alkohol
• Makanan Tinggi Purin
• Obesitas
• Gagal Ginjal
• Medikasi Tertentu
Ada 3 penyebab asam urat yang paling umum, yaitu:
• Nyeri mendalam hingga menyebabkan rasa terbakar pada tubuh.
• Pembengkakan dan kemerahan pada bagian tubuh yang terjangkit.
• Ketidakmampuan bergerak hingga menyebabkan tubuh terasa kaku.
Ada beberapa pengobatan untuk asam urat, di antaranya:
• Minum yang cukup air putih.
• Pengurangan konsumsi alcohol dan minum-minuman keras.
• Menjaga berat badan tetap pada batas ideal.
• Mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan sayur.
• Menghindari makanan tinggi purin.
Itulah, penjelasan mengenai, makanan dan minuman yang harus dihindari bagi penderita asam urat. Semoga bermanfaat dan jangan lupa jaga kesahatan ya infoers!
Artikel ini dibuat oleh Rhessya Putri Wulandari Tri Maris mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.







