Sebelum Dibunuh Andika, Herman Pesta Miras dengan Pelaku

Posted on

Herman (37), pria asal Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), tewas setelah dibunuh, Andika alias Boncel (27) dengan menggunakan balok kayu. Ternyata, sebelum aksi pembunuhan itu, antara korban dan pelaku sempat pesta miras bersama.

“Keduanya sempat pesta miras, dari Sungailiat hingga Pangkalpinang. Kemudian pelaku dan korban ini berselisih paham berujung cekcok,” ujar Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Pangkalpinang Ipda Riki Abprizon, Rabu (14/5/2025).

Perselisihan keduanya dilatarbelakangi masalah wanita yang dikenal mereka di tempat hiburan malam (THM) beberapa tahun lalu. Diketahui, keduanya merupakan sahabat lama yang baru bertemu kembali. Polisi belum menyebutkan secara rinci kronologi kejadian hingga akhirnya terjadi pembunuhan itu.

“Tersangka mengakui telah melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut, dengan cara memukul korban (di bagian kepal) sebanyak lima kali,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Muhammad Riza Rahman mengatakan pelaku ditangkap pihaknya bersama Jajaran Polres Kayong Utara di Pulau Karimata, Kalimantan Barat (Kalbar). Sementara, sambungnya, korban ditemukan tewas pada Rabu (26/3/2025) oleh sekelompok nelayan.

“Pelaku atas nama inisial D (Andika) diamankan di Pulau Karimata, Kalbar, setelah berkoordinasi dengan Polres Kayong Utara,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu.

Awalnya polisi menduga korban Herman tewas karena terlibat kecelakaan laut. Namun, setelah melakukan autopsi di jasad korban ditemukan sejumlah luka di bagian kepala dan pipi.

“Terungkap jika ini kasus pembunuhan, berawal dari penemuan mayat (korban), habis itu kita lakukan olah TKP, autopsi, pemeriksaan visum dan lain-lain,” jelasnya.

“Dari hasil itu ada indikasi dugaan pembunuhan dan meninggalnya korban ini sedikit tidak wajar, maksudnya ada tindakan kekerasan di situ (tubuh korban),” sambungnya.

Selanjutnya, polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi, baik di TKP maupun dari keluarga korban. Seorang saksi menyebut jika korban terakhir kali bertemu dengan pelaku yaitu Boncel.

“Kita melakukan pemeriksaan saksi-saksi, sidik dan lidik, ada sekitar delapan saksi yang kita periksa. (Hasilnya) itu benar ada indikasi ke arah pembunuhan dan keterangan beberapa saksi itu mengarah satu orang yang diduga pelaku inisial D, ini,” tegasnya.

Tim kemudian melakukan pengejaran. Bersama Jatanras Polda Babel, tim Buser Naga sempat menggerebek rumah pelaku di daerah Kedimpel, Kabupaten Bangka Tengah. Namun pada saat itu pelaku telah melarikan diri dari Pulau Bangka.

Setelah dilacak pelaku terdeteksi di Kalimantan Barat (Kalbar). Setelah berkoordinasi dengan kepolisian setempat pelaku akhirnya berhasil ditangkap.

Kepada polisi pelaku mengaku pembunuhan itu dilakukan pada saat kedua usai berpesta miras. Berawal dari selisih paham, cekcok hingga terjadi pemukulan terhadap korban menggunakan kayu.

Pantauan infoSumbagsel, pelaku Boncel tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, pada Rabu (14/5/2025) malam. Boncel mengenakan baju kaos pendek double, satu kaos untuk menutupi tangannya yang diborgol. Mengenakan penutup wajah, tak satu kata pun keluar dari mulut Boncel.

Boncel tampak tertunduk lesu pada saat digiring oleh polisi masuk mobil ke Mapolresta. Dari raut wajahnya terlihat penyesalan atas perbuatannya yakni menghabisi nyawa sahabatnya, Herman, di bawah pengaruh miras.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *