Anak baru gede (ABG) berusia 14 tahun asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), diperkosa tiga pemuda yang dikenalnya dari Instagram. Korban diperkosa setelah sepekan disekap para pelaku.
Adapun tiga pemuda yang memerkosa korban yakni berinisial BA (18), WD (17), dan MII (18). Ketiganya merupakan warga asal Mataram.
“Terduga pelaku saat ini berada di Unit PPA untuk dilakukan interogasi penyelidikan. Belum ditetapkan sebagai tersangka, masih lidik (penyelidikan),” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram Iptu Eko Ari Prastya kepada infoBali, Minggu (1/6/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Kasus pemerkosaan ini bermula dari remaja perempuan itu dijemput oleh kenalannya berinisial FJ pada Jumat (23/5/2025) malam. Korban dan FJ kenalan di Instagram seminggu sebelumnya.
“FJ ini membawa korban ke rumah terduga WD dan langsung ditinggalkan. Nah oleh WD, (korban) diinapkan di kamarnya. Tidak diketahui oleh orang tuanya (WD),” ujarnya.
Anak itu berada di rumah WD selama empat hari. Selama di rumah pelaku WD, korban disetubuhi oleh ketiga pelaku. Yakni WD, BA dan MII.
“Ini grupnya main. Mereka main ke rumah WD, dan bersetubuh-lah di sana sama korban,” ungkapnya.
Setelah empat hari menginap di rumah WD, kata Eko, korban dipindahkan ke rumah salah seorang laki-laki berinisial AD, masih wilayah Mataram. AD ini teman dari ketiga terduga pelaku.
“Tiga hari dia (korban) di sana (rumah AD),” ujarnya.
Selama berada di rumahnya, sambungnya, AD tidak pernah menyetubuhi korban. Korban hanya diperkosa oleh WD, BA dan MII.
“Si AD ini tidak ngapa-ngapain. AD sudah kami mintai keterangan. Sementara untuk FJ belum dimintai keterangan” katanya.
Terungkapnya kasus persetubuhan ini, berawal dari kakak korban yang mencari Instagram korban. Dan menghubungi teman korban berinisial IN.
“Ternyata, IN ini tahu kalau si korban ini ada di rumah salah satu terduga pelaku. Sehingga IN ini mancing lah terduga pelaku untuk bertemu dengan korban,” ujarnya.
Salah satu terduga dengan IN berjanji bertemu di Loang Balok, Mataram. Sementara, pihak keluarga dan kepala dusun tempat tinggal korban ikut ke tempat yang sudah disepakati.
“Keluarga korban dan kepala dusun ini bersembunyi. Pada saat terduga muncul, baru diamankan dan korban dijemput, setelahnya dibawa lah ke Unit PPA untuk melapor,” ujarnya.
Saat ini, kasus pemerkosaan dan penyekapan ini masih didalami polisi dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Besok rencana kami mau gelar perkara,” ujarnya.