Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyurati Dirjen Bina Marga Kementerian PU terkait jalan rusak di jalan nasional Palembang-Betung hingga mengakibatkan korban jiwa. Kerusakan jalan itu juga banyak dikeluhkan masyarakat.
Ruas sepanjang 14 km itu menuai sorotan karena jalannya bergelombang dan licin. Kejadian kecelakaan lalu lintas juga kerap terjadi, khususnya pada kendaraan roda dua.
“Sudah banyak kejadian kecelekaan sepeda motor, bahkan memakan korban jiwa. Saya sudah hubungi Dirjen Bina Marga Pak Roy kemarin, ini saya lanjutkan dengan mengirim surat untuk dilakukan penanganan Jalan Palembang-Betung. Pemerintah pusat harus segera bergerak, jangan sampai kecelakaan terus berulang,” ujar Deru.
Surat penanganan jalan itu juga dimintanya untuk diantarkan langsung oleh Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang. Dia berharap penanganan itu bisa segera dilakukan dan menjadi prioritas pemerintah.
“Mudah-mudahan ini segera mendapat respons, termasuk percepatan perbaikan jalan Sekayu-Muara Beliti,” katanya.
Deru menilai, akses jalan Palembang-Betung saat ini sangat vital bagi transportasi dan perekonomian Sumsel dan provinsi di sekitarnya sebelum Tol Palembang-Betung operasional.
Deru memastikan, kerusakan jalan di akses penghubung Sumsel-Jambi itu disebabkan oleh truk ODOL (over dimension over loading). Kapasitas dan ukuran besar kendaraan menjadikan jalan itu mudah rusak, terlebih ketika terjadi kemacetan.
“Terjadi bleeding, aspalnya bergelombang. Nampak dari jauh seperti tidak ada lubang, memang tidak berlubang, tapi aspalnya bergelombang akibat truk ODOL, terjadi kemacetan sehingga beban kendaraan bertumpuk,” ungkapnya.
Selain itu, Deru menyebut jika anggaran perbaikan jalan sangat minim dari kementerian. Namun, dia berharap ada prioritas penanganan yang dilakukan kementerian.
“Dana dari kementerian itu hanya ada, untuk perbaikannya yang sangat minim. Ternyata ini 14 km,” ujarnya.