Gubernur Jambi Al Haris menyatakan jika saat ini ada sebanyak 1.584 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang sudah terbentuk di daerah Provinsi Jambi. Dari ribuan koperasi yang ada, 3 KDMP diakui menjadi percontohan oleh pemerintah pusat.
“Untuk sejauh ini buat di Provinsi Jambi total Koperasi Desa Merah Putih sudah sebanyak 1.584 yang tersebar di desa-desa yang ada di Jambi. Tinggal 1 lagi yang masih ada belum di Kerinci, tetapi itu kita lagi upayakan, sedangkan ketiganya jadi percontohan di pusat,” kata Al Haris, Senin (21/7/2025).
Al Haris bersama Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno serta Kapolda Jambi Irjen Krisno Halomoan Siregar juga ikut dalam peluncuran Kelembagaan 80.000 KDMP oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui Zoom. Kegiatan itu dilaksanakan di salah satu KDMP yang berada di Desa Tangkit Baru Kabupaten Muaro Jambi.
Al Haris menyampaikan KDMP di Desa Tangkit Baru Muaro Jambi ini merupakan dari tiga koperasi percontohan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dia berharap KDMP ini jadi jawaban pemerintah soal pertumbuhan ekonomi baru buat masyarakat.
“Di Kabupaten Muaro Jambi ini ada dua Koperasi Desa Merah Putih yang sudah ditetapkan jadi percontohan di antaranya di Desa Tangkit Baru ini, selanjutnya di Kabupaten Merangin,” ujar Al Haris.
Bagi Al Haris, hadirnya KDMP ini juga merupakan suatu jawaban daripada desa-desa yang mengalami kesulitan dalam kebutuhan bahan pokok. Apalagi, dulunya Indonesia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng kemudian harga beras yang melambung tinggi.
“Nah dengan adanya KDMP ini masyarakat desa kita juga mudah mendapatkan akses belanja barang baik itu sembako, bayar listrik, pinjaman lunak dan lain sebagainya,” sebut dia.
Al Haris juga menyampaikan bahwa KDMP ini hadir juga menjadi sebuah misi besar oleh Presiden Prabowo Subianto untuk rakyatnya. Dia juga berharap agar seluruh koperasi yang ada di Jambi juga memiliki komitmen baik sehingga semua kebutuhan dasar masyarakat bisa terpenuhi baik.
“Saya hanya berharap agar ini bisa terus dimiliki komitmen kuat agar semua kebutuhan dasar semua masyarakat terpenuhi disini,” terang Al Haris.
Ke depan, lanjut dia, Pemerintah Provinsi Jambi juga akan melakukan pemetaan bagi potensi bisnis apa saja yang harus dimiliki dari setiap KDMP di setiap desa. Hal ini tentu sebagai langkah dalam menghindari tumpang tindih dengan BUMN atau usaha warga yang sudah eksis.
“Jadi setiap desa itu beda juga bisnisnya, misalnya desa Nanas ya misalnya karena nanas bisa dijadikan sebagai industri rumah tangga, artinya apa, pupuk nya juga akan laku lalu ada juga sawit. Lalu juga harus ada kebutuhan lain pula, yang jelas harus dikondisikan dengan kebutuhan desa dimana itu semua koperasi harus untung, yang penting dikondisikan, kalau daerah sana ada usaha yang eksis jangan lagi kita sama, nanti yang ada tak ada untungnya KDMP itu,” ucap Al Haris.
“Yang jelas kita berkonsolidasi, kita mapping potensi-potensi yang ada, jangan sampai berbenturan dengan usaha warga yang sudah jalan atau BUMN harus digali potensi desa masing-masing,” kata dia.
Diketahui, peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sudah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. KDMP ini dianggap dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Prabowo.