Al Haris Sebut Adat Melayu Jambi Bawa Dampak Positif untuk Daerah

Posted on

Gubernur Jambi Al Haris menyebut pemangku adat Melayu Jambi memiliki peran penting sebagai mitra Pemerintah di Jambi. Dia menyebut bahwa adat melayu juga berdampak baik buat daerah baik segi Pembangunan, budaya serta pengayom di tengah masyarakat.

“Maka ini harus kita jaga dan lestarikan nilai-nilai budaya Melayu Jambi ini. Karena ini memiliki peran penting pastinya buat daerah Jambi,” kata Al Haris saat memperingati Hari Puncak Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Ke-747 dalam keterangan tertulis yang diterima infoSumbagsel, Sabtu (28/6/2025).

Kegiatan Hari Puncak Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Ke-747 ini digelar pada Jumat (27/6). Adapun Tema Hari Adat Melayu Jambi Ke-747 ini adalah “Menyongsong Tujuh Setengah Abad Melayu Jambi, Merajud Budaya Agar Dak Lapuk Dek Hujan, Dak Lekang Dek Panas, Menuju Jambi Mantap 2030 dan Indonesia Emas 2045”.

Al Haris yang juga bergelar Datuk Mangku Bumi Setio Alam menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua dan segenap pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi atas rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Puncak Hari Lembaga Adat Melayu Jambi Provinsi Jambi Tahun 2025.

“Kami menyambut baik tradisi yang dilakukan oleh LAM Jambi Provinsi Jambi, acara ini merupakan wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT atas apa yang telah kita nikmati, juga artinya lembaga adat Melayu Jambi terus mengembangkan diri mengikat nilai-nilai budaya daerah yang masih terpatri di dalam kehidupan masyarakat di Provinsi Jambi,” ucap Al Haris.

Dikatakan Al Haris, Lembaga Adat Melayu Jambi dengan segala kebanggaan terus bekerja sama dalam masyarakat dalam meningkatkan nilai-nilai budaya dan adat istiadat mendukung program pemerintah melakukan inovasi-inovasi adat, bagaimana adat ini di pakai dalam masyarakat.

“Lembaga adat Melayu Jambi sudah banyak bekerja sama MoU dengan kantor-kantor seperti Kejaksaan Tinggi Jambi, Polda Jambi, dan kantor lainnya, ini artinya hukum adat kita dahulukan sebelum hukum pidana lainnya, dalam menjaga dan merawat negeri yang kita cintai, serta saling sinergi antara pemerintah, lembaga adat dan masyarakat serta seluruh stakeholder (pemangku kepentingan),” sebut Al Haris.

“Bupati/Wali Kota merupakan pembina adat di daerahnya masing-masing, untuk itu saya minta nantinya lembaga adat yang ada di daerah masing-masing juga bekerja sama dengan kejaksaan, kepolisian dan kantor-kantor yang bisa membawa keberkahan bagi kemajuan adat istiadat kita yang ada didaerah masing-masing, agar ada permasalahan sedikit bisa diselesaikan dengan adat istiadat, tidak sampai ke ranah hukum,” sambung dia.

Al Haris juga mengharapkan agar hukum adat bisa diteruskan dari tingkat kecamatan hingga desa. Hukum adat memiliki hierarki dan wilayah hukumnya sendiri.

“Di tingkat desa, hukum adat seringkali menjadi landasan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian sengketa, bahkan bisa diformalkan menjadi Peraturan Desa Adat, selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,” harap Al Haris.

Al Haris juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Adat Melayu Jambi ke-747 menandai awal Islam di bumi Sepucuk Jambi sembilan lurah. Untuk itu dirinya mengajak seluruh masyarakat Jambi untuk melestarikan dan menjunjung tinggi adat di tengah masyarakat.

“Inilah pertanda Islam di Jambi maka mulailah adat Melayu Jambi, oleh karena itu kita perlu untuk melestarikannya agar adat ini betul-betul dipakai, dijunjung tinggi oleh masyarakat bumi Sepucuk Jambi Sembilan lurah,” ucap dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *