AMPHURI Sumbagsel Sambut Baik SMB II Kembali Jadi Bandara Internasional

Posted on

DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Sumbagsel mengapresiasi dibukanya kembali penerbangan internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. Hal ini dapat memudahkan wisatawan asing yang hendak ke Palembang lebih mudah dan mendongkrak perekonomian daerah.

Selain itu, keputusan ini dapat membawa dampak besar bagi pertumbuhan sektor perjalanan umrah, haji dan pariwisata lainnya di Sumbagsel.

Ketua DPD AMPHURI Sumbagsel Kuswariansyah mengatakan sangat bersyukur dengan kembalinya status Bandara SMB II Palembang dari domestik kembali melayani penerbangan internasional.

“Alhamdullilah status SMB II Palembang kembali menjadi bandara internasional. Hal ini dapat mendorong jumlah wisatawan asing ke Palembang, termasuk perjalanan umrah dan haji,” katanya, Minggu (27/4/2025).

Menurut Kuswariansyah, kembalinya status Bandara SMB II Palembang menjadi bandara internasional menjadi hal penting karena dapat memperlancar bisnis perjalanan umrah dan pariwisata di Sumbagsel.

Selama ini, sambungnya, berubahnya status Bandara SMB II dari internasional ke domestik dinilai menghambat efisiensi dan meningkatkan biaya operasional, khususnya bagi perjalanan haji dan umrah.

“Kembalinya status bandara internasional, perjalanan jemaah umrah akan lebih efisien, biaya operasional bisa ditekan, dan tentu saja akan sangat menguntungkan bagi calon jemaah serta pelaku usaha travel,” ungkapnya.

Kuswariansyah menyebut, Bandara SMB II memiliki potensi yang cukup besar menjadi pintu gerbang utama bagi jemaah umrah dan haji untuk wilayah Sumbagsel.

Selain itu, dengan kembalinya status bandara internasional ini dapat meningkat perekonomian melalui kunjungan wisatawan asing ayah mancanegara ke Palembang atau Sumsel.

“SMB II menjadi pusat transit masuknya wisatawan asing atau mancanegara ke Sumsel dan ini dapat mendongkrak perekonomian daerah kita,” ungkapnya.

Meski begitu, Kuswariansyah menuturkan penerbangan umrah dari Palembang ke Jeddah atau Madinah masih menggunakan sistem charter flight dan ini berisiko menimbulkan monopoli harga.

“AMPHURI Sumbagsel bersama asosiasi lainnya seperti ASITA Sumsel, SAPUHI Sumsel, dan Forum KBIH Sumsel berencana menggelar diskusi lebih intensif dengan pemerintah daerah, asosiasi pariwisata lain, akademisi, media, dan masyarakat terkait hal tersebut,” katanya.

“Saya pun berharap adanya dukungan penuh semua unsur pentahelix, hingga multihelix pariwisata, untuk percepatan penguatan status internasional SMB II ini bisa segera terealisasi,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *