Menjelang musim pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2026. Namun, yang menjadi pertanyaan belakangan ini adalah apakah nilai TKA berpengaruh pada SNBT 2026?
Dikutip panduan resmi Kemendikbudristek, perubahan kebijakan TKA atau tes kemampuan akademik bertujuan untuk menciptakan standarisasi penilaian yang lebih adil di tingkat nasional. Kehadiran tes ini memicu gelombang pertanyaan di kalangan siswa kelas 12, terutama mengenai relevansinya terhadap jalur SNBT.
Bagi para pejuang Perguruan Tinggi Negeri (PTN) perlu memahami perbedaan fungsi antara TKA dan UTBK agar tidak salah dalam menentukan strategi belajar. Berikut jawaban dari pertanyaan terkait apakah nilai TKA berpengaruh pada SNBT?
TKA merupakan instrumen baru yang dirancang untuk mengukur capaian pembelajaran siswa secara objektif. Selama ini, penilaian pada jalur prestasi hanya mengandalkan nilai rapor yang dikeluarkan oleh sekolah masing-masing.
Tes tersebut diberlakukan di tingkat kelas menengah. Pemerintah melihat adanya kebutuhan akan alat validasi nasional untuk memastikan bahwa nilai rapor yang masuk ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) memiliki standar yang seragam.
Oleh karena itu, TKA hadir bukan untuk menambah beban siswa, melainkan sebagai upaya yang lebih adil dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
Berdasarkan penjelasan resmi, TKA memiliki fungsi utama yang sangat spesifik dan terbatas pada jalur tertentu. Nilai TKA diwajibkan bagi siswa yang akan mendaftar melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau yang sering dikenal dengan jalur rapor.
Dikutip dari portal resmi BPPP, TKA berfungsi sebagai validator nilai rapor. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidaksesuaian atau perbedaan standar nilai antar sekolah di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan adanya nilai TKA, panitia seleksi dapat melihat apakah prestasi akademik yang tertera di rapor sejalan dengan kemampuan nyata siswa saat diuji secara nasional. Jadi, bagi siswa yang menargetkan lulus melalui jalur undangan atau SNBP, hasil TKA akan menjadi komponen yang sangat menentukan posisi mereka dalam pemeringkatan kelayakan.
Pertanyaan utama yang sering muncul adalah “Jika nilai TKA saya buruk, apakah saya akan gagal di SNBT?” Jawabannya adalah tidak. Untuk jalur SNBT 2026, pemerintah telah menegaskan bahwa nilai TKA tidak berpengaruh dan tidak digunakan sebagai komponen penilaian.
Jalur SNBT tetap mengandalkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai satu-satunya indikator kelulusan. Hal ini sebagaimana dilansir dari kebijakan teknis SNPMB, yang menekankan bahwa jalur tes tertulis memiliki independensi penuh. Penegasan ini bertujuan agar fokus calon mahasiswa tidak terpecah.
Siswa yang merasa kurang maksimal dalam pelaksanaan TKA di sekolah tetap memiliki kesempatan yang sama luasnya untuk menembus PTN impin melalui jalur SNBT. Hal ini berlaku selama mereka mampu meraih skor tinggi dalam UTBK.
Karena TKA tidak diperhitungkan dalam SNBT, maka calon mahasiswa harus kembali memfokuskan diri pada materi UTBK. Dikutip portal SNPMB, materi yang diujikan dalam UTBK SNBT 2026 tetap konsisten dengan tahun sebelumnya.
Materi akan menitikberatkan pada kemampuan penalaran dan bukan sekadar hafalan materi pelajaran. Komponen utamanya meliputi:
Bagian ini mengukur kemampuan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. Sub-tesnya meliputi Penalaran Umum, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Memahami Bacaan dan Menulis, serta Pengetahuan Kuantitatif.
Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian penting, yaitu Literasi dalam Bahasa Indonesia, Literasi dalam Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika. Tes ini bertujuan mengukur kemampuan calon mahasiswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah.
Meskipun nilai TKA tidak berpengaruh pada SNBT, mengikuti TKA tetap menjadi kewajiban administratif yang tidak boleh ditinggalkan. Dilansir dari aturan Kemendikdasmen, mengikuti TKA adalah syarat mutlak bagi siswa yang ingin menyandang status eligible di jalur SNBP.
Tanpa nilai TKA, sekolah tidak dapat memproses data siswa ke dalam sistem seleksi jalur prestasi. Namun bagi siswa yang nantinya tidak lolos dalam pengumuman SNBP, mereka diminta untuk segera melakukan pilihan lain secara akademik.
Mereka tetap bisa mengikuti SNBT dengan hanya fokus mempersiapkan materi UTBK tanpa perlu merasa terbebani oleh bayang bayang nilai TKA yang mungkin kurang memuaskan sebelumnya. Aturan ini dibuat agar proses seleksi menjadi lebih adil dan memberikan kesempatan kedua yang murni berdasarkan hasil tes tertulis.
Dengan adanya pembagian yang jelas antara fungsi TKA dan UTBK, calon mahasiswa diharapkan dapat mengatur strategi belajar dengan lebih efektif. Bagi mereka yang memiliki nilai rapor konsisten sejak semester satu, mengoptimalkan hasil TKA adalah harga mati untuk mengamankan kursi di SNBP.
Namun, bagi mereka yang sejak awal memilih bertarung di jalur SNBT, fokus pada penguasaan materi literasi dan logika matematika sangat disarankan. Kunci sukses SNBT 2026 bukanlah menghafal rumus, melainkan melatih daya nalar dan ketajaman logika dalam membedah soal-soal berbasis literasi.
Penting bagi siswa dan orang tua untuk selalu memperbarui informasi melalui saluran komunikasi resmi pemerintah. Aturan SNPMB bersifat dinamis namun tetap berpegang pada prinsip keadilan bagi seluruh calon mahasiswa Indonesia.
Itulah artikel yang menjawab dari pertanyaan apakah nilai TKA berpengaruh pada SNBT 2026. Semoga informasi ini berguna dan jangan lupa persiapkan diri dengan baik.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.







