Ayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, yakni Indiyanto (48) tega menyetubuhi anak kandungnya berinisial AIL (16), yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Akibat aksi bejatnya, korban kini hamil 14 minggu.
Aksi bejat pelaku dilakukannya sejak korban duduk di bangku kelas 2 SMP hingga kelas 3 SMP.
“Saat ini pelaku sudah diamankan di Polres OKU Selatan,” kata Kasat Reskrim Polres OKU Selatan Iptu Kholik, Kamis (22/5/2025).
Kata Kholik, terungkapnya kasus tindakan asusila yang dilakukan pelaku yang merupakan ayah kandungnya, saat korban mengeluhkan sakit perut kepada neneknya, Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kemudian nenek korban membawanya ke rumah kepala desa (kades). Lalu korban dibawa ke bidan desa. Hasilnya, korban telah hamil diperkirakan sudah berusia 14 minggu.
“Nenek korban dan kepada desa pun terkejut, saat ditanya siapa yang melakukannya ternyata korban mengaku bahwa ayah kandungnya yang melakukan aksi bejat tersebut,” ujarnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Dari keterangan korban, aksi bejat sang ayah dilakukannya sejak tahun 2024 atau korban duduk di bangku kelas 8 SMP hingga tahun 2025 atau korban duduk di bangku SMP kelas 9.
“Perbuatan itu dilakukan pelaku di kebun Desa penanggungan Kecamatan Runjung Agung, Kabupaten OKU Selatan, dan di dalam kamar di Desa Penanggungan, Kecamatan Runjung Agung, OKUS,” jelasnya.
Menurut Kholik, saat melancarkan aksinya pelaku menjanjikan akan membelikan handphone. Selain itu, ada juga korban diancam menggunakan senjata tajam berupa pisau apabila korban menceritakan apa yang sudah dilakukan pelaku.
“Setelah mendengarkan pengakuan korban, paman korban pun langsung membuat laporan ke Polres OKU Selatan,” katanya.
Kholik menyebut, pelaku ditangkap pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 21.49 WIB. Saat itu pelaku sudah berada di rumah Kepala Desa Penanggungan, setelah itu korban dibawa ke Polres OKU Selatan untuk dilakukan proses penyidikan.
“Atas perbuatannya tersangka diterapkan pasal tindak pidana persetubuhan terhadap anak,” tegasnya.
