Basarnas Bangka Belitung (Babel) menghentikan pencarian korban pecahnya Kapal Motor (KM) Osela di perairan Karang Mardalena, Pulau Gelasa, Bangka Tengah (Bateng). Penghentian diambil setelah melakukan evaluasi Operasi SAR selama 7 hari terakhir.
“Pelaksanaan Operasi SAR kecelakaan kapal KM Osela yang pecah dan tenggelam di Karang Mardalena, di Utara Pulau Gelasa, Bateng, kita sudah hentikan atau ditutup,” jelas Kepala Babel I Made Oka Astawa kepada infoSumbagsel, Senin (25/8/2025).
Penutupan upaya pencarian terhadap korban, kata Oka, didasari atas berbagai pertimbangan dan telah dilakukan secara maksimal selama 7 hari terakhir bersama tim SAR gabungan. Terutama terkait lambatnya peristiwa itu diterima sehingga menjadi salah satu faktor kemungkinan ditemukannya korban kecil.
“Faktor penghambat dalam operasi ini adalah Info awal elapsed time 80 Jam (3 Hari) sehingga luas area pencarian dari LKP ke daerah hanyutan atau ke datum cukup luas sehingga probability sangat kecil lalu arah hanyutan (drift) tidak mengarah ke pantai,” terangnya.
Lanjut Oka, pencarian sudah dilakukan dengan berbagai metode untuk menemukan target, namun hingga hari ke-7 korban belum ditemukan. Lima kapal Basarnas, Bakamla, kapal nelayan telah dikerahkan, termasuk kapal Polairud dan helikopter Polda Babel.
“Seluruh area (Babel) sudah kita cari mulai dari lokasi kejadian hingga di daerah Tuing yang ditemukan 3 kru selamat. Bahkan kita melakukan pencarian hingga perairan Kepulauan Riau, namun hingga hari 7 belum membuahkan hasil,” sebutnya.
“Sehingga pencarian dihentikan atau ditutup selanjutnya dilaksanakan pemantauan dan jika ada informasi target ditemukan maka Operasi SAR dapat dibuka kembali,” sambungnya.
Adapun identitas 6 korban hilang dan belum ditemukan, yakni Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25). Sedangkan korban selamat adalah Kapten Kapal bernama Hamzah (41), ia tersangkut di bagan nelayan hingga akhirnya peristiwa ini terungkap.
Hamzah ditemukan pada Senin (18/8/2025) setelah 3 hari terombang ambing di laut lepas. Begitu juga dengan dua ABK bernama Rizki (22) dan Niko (30). Keduanya ditemukan di hari yang sama oleh kapal tugboad TB PPKR9 tujuan Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
KM Osela berangkat dari Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung pada Kamis (14/8) menuju Karang Mardalena, Pulau Gelasa, Bangka Tengah (Bateng). Keesokan harinya, pukul 04.00 WB, kapal mereka dihantam ombak hingga pecah dan tenggelam.
Ada 9 ABK termasuk nakhoda Hamzah. Mereka menyelamatkan diri masing-masing dengan alat pelampung seadanya hingga akhirnya berpencar. Hamzah ditemukan tersangkut di bagan nelayan dan kemudian dilaporkan ke Basarnas Babel.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.