Bayi 11 Bulan Meninggal di RSBT Pangkalpinang Diduga Telat Ditangani Dokter

Posted on

Seorang bayi berusia 11 bulan berinisial AZ meninggal dunia akibat diduga telat ditangani oleh pihak Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang. Video meninggalnya AZ viral di media sosial (medsos).

Dilihat dari video yang diterima infoSumbagsel, video viral berisikan luapan kekecewaan oleh Ibu bayi AZ, Ayi terhadap pihak RSBT yang dianggap telah menangani anaknya hingga menyebabkan meninggal. Di video itu terlihat seorang laki-laki menggendong bayi, belakang disebut adalah AZ.

Terdengar pula tangisan kekesalan sang Ibu dari video tersebut. Tepatnya di depannya terlihat sejumlah pria berbaju hitam diduga petugas keamanan RS.

“Anak saya tidak digubris atau direspons oleh perawat rumah sakit semalam di sini (Selasa dini hari). Saya sudah tekan tombol berkali-kali tapi tidak digubris,” teriak sang ibu dalam video tersebut.

“Apa gunanya tombol itu, sudah saya pencet 100 kali tapi tetap tidak direspons,” teriaknya lagi.

Video dugaan kelainan penanganan tersebut lalu diunggah ke media sosial hingga kemudian viral. Ayi menyebut kasus ini bermula ketika anaknya mengalami sakit perut (diare) dan sering buang air besar (BAB). Anaknya meninggal pada Selasa (2/9) dini hari dan masuk RS Senin (1/9/2025).

“Kejadiannya waktu anak saya di rawat inap di rumah Sakit Bakti Timah karena sakit BAB (diare). Di tengah malam (Selasa dini hari) anakku demam tinggi dan BAB-nya tak berhenti-henti,” katanya kepada wartawan di Kota Pangkalpinang.

Panik, Ayi menekan tombol darurat meminta pertolongan dokter/perawat yang berjaga. Namun setelah ditekan berulang-ulang, dokter ataupun perawat tak kunjung datang hingga anaknya meninggal dunia.

“Sampai anakku meninggal (dokter/perawat) tidak ada satupun yang datang, kemudian saya teriak histeris dan barulah datang itu perawat dan waktu itu saya langsung ngamuk. Mereka bilang tombolnya eror,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Ayi, saat itu tenaga medis yang datang menyebut jika anaknya tidak mungkin meninggal dunia gara-gara sakit perut. Petugas yang datang bilang jika di perutnya di temukan cairan.

“Kata dokter, Bu kalau meninggal karena sakit perut tidak mungkin, anak ini ditemukan cairan. Sedangkan pas masuk IGD diperiksa tidak ditemukan cairan dan hanya BAB,” ungkap Ayi.

Saat itu, Dia sempat menyampaikan jika infusnya lepas dan tidak jalan, namun tenaga medis menyebut akan dipasang di ruang rawat inap.

“Mereka tetap (bersih kukuh) bilang tidak pernah orang meninggal gara-gara BAB. Gimana coba?, kalau orang kekurangan cairan, ini kan bayi dan infusnya tidak jalan. Sudah saya jelasin, tapi mereka tepat bilang seperti itu. Saya kecewa tidak ada rasa simpati, itu bayi,” tegasnya.

Ia meminta pertanggungjawaban dari pihak RSBT. Menurutnya kejadian ini sangat fatal hingga menyebabkan anak nah meninggal dunia.

“Minta pertanggungjawaban dari RSBT, gimana kalau terjadi ke orang-orang lain. Soalnya waktu saya posting banyak juga orang kecewa ke rumah sakit timah. Banyak pelayanan yang tidak benar, tidak bagus pelayanannya,” tambahnya.

Klarifikasi RSBT

Pihak rumah sakit memberikan tanggapan atas keluhan pasien tersebut. Keluhan itu disampaikan oleh Direktur RSBT lewat keterangan tertulis yang diterima infoSumbagsel, Rabu (3/9/2025).

“Sejak pasien pertama kali mendapat perawatan, seluruh tim medis telah berupaya maksimal. memberikan pertolongan sesuai prosedur dan standar pelayanan medis yang berlaku. Berbagai langkah penyelamatan telah dilakukan dengan sepenuh hati, namun Tuhan berkehendak lain,” kata Direktur RSBT Pangkalpinang dr. R Agus Subarkah.

“Kami memahami betapa besar rasa kehilangan dan kesedihan yang dirasakan keluarga. Dalam situasi ini, kami menghormati sepenuhnya privasi keluarga, sehingga kami tidak dapat menyampaikan detail medis pasien demi menjaga kerahasiaan rekam medis serta mematuhi etika kedokteran,” sambungnya.

Pihak rumah sakit pun menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya AZ bayi berusia 11 bulan tersebut.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pasien bayi AZ berusia 11 bulan pada hari Selasa, tanggal 02/09/2025 Kami turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *