Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksi hujan pada musim kemarau masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Intensitas hujan ringan hingga sedang disertai angin kencang dan petir berpotensi terjadi di seluruh wilayah Sumsel.
Pejabat Ahli Madya BMKG SMB II Palembang Sinta Andayani mengatakan dari monitoring kondisi atmosfer wilayah Sumsel, saat ini hingga beberapa hari ke depan terlihat adanya indikator nilai OLR yang negatif yang mengindikasikan adanya pertumbuhan awan hujan di Sumsel.
Hal ini dipicu oleh aktifnya gelombang Kelvin dan dari pola angin juga terlihat adanya siklonik di sebelah Barat Sumatera.
“Beberapa hal inilah yang memicu peningkatan hujan di Sumsel pada periode musim kemarau ini. Namun hujan yang turun dengan intensitas ringan hingga sedang. Potensi ini terlihat hampir di seluruh wilayah Sumsel,” ujar Sinta, Minggu (27/7/2025).
Dari monitoring, kondisi atmosfer ini diprakirakan membuat potensi hujan turun di sebagian besar wilayah Sumsel terjadi hingga awal Agustus mendatang.
“Hal ini juga bergantung pada seberapa kuatnya gangguan atmosfer yang menambah suplai uap air (di atmosfer) yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan,” terangnya.
Dia menyebut jika hujan yang terjadi Minggu (27/7) tak berkaitan dengan pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 13-18 Juli lalu.
“Iya, kondisi ini tidak berhubungan dengan kegiatan OMC yang telah dilakukan 13-18 Juli lalu. Jadi ini memang disebabkan dinamika atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan,” tukasnya.