Bocah Perempuan Dirantai Orang Tua, Pemprov Lampung Ambil Langkah Ini

Posted on

Kasus viral bocah perempuan di rantai oleh orang tuanya di Provinsi Lampung kini ditangani polisi. Pemerintah Provinsi Lampung mendorong aparat penegak hukum untuk melihat latarbelakang keluarga tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela usai menjenguk kondisi keluarga tersebut di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.

“Kami memberikan masukan untuk (polisi) bisa melihat latar belakang. Latar belakang yang kami sampaikan, mereka berdua adalah masyarakat dengan ekonomi dan masalah sosial yang kompleks. Apakah latar belakang yang dilakukan orang tuanya itu benar-benar ada mens rea-nya (niat jahat)? Jadi betul-betul dikaji dengan baik sehingga hukum bisa ditegakkan dengan adil,” katanya, Selasa (21/10/2025).

Jihan memastikan Pemerintah Provinsi Lampung bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji akan memberikan perawatan terhadap S (korban) maupun adiknya yang menderita sakit kelainan jantung.

“Kami dari Pemerintah Provinsi Lampung, Dinas PPPA Provinsi, dan Dinas PPPA Kabupaten Mesuji, mendampingi anak dari sisi psikologisnya dan lain sebagainya,” ucapnya.

“Kami tes kesehatan juga berkoordinasi dengan ibu Bupati Mesuji dan Dirut RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji untuk bisa intervensi gizi karena anak keduanya stunting, dan anak pertamanya juga seperti itu,” tutupnya.

Sebelumnya, beredar video seorang anak perempuan di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung dirantai oleh orang tuanya didalam rumah. Video tersebut pun viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang mendatangi korban yang kondisi kaki kanannya terikat rantai. Mereka berusaha untuk melepaskan rantai tersebut dengan menggunakan palu hingga tang.

Peristiwa ini terjadi di Pemukiman Karya Tani Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji pada Sabtu (18/10/2025).

Diketahui S dirantai oleh orang tuanya yakni T dan ES karena hendak menghantarkan anak keduanya untuk berobat ke Kabupaten Lampung Tengah. S terpaksa dirantai karena tidak ada tempat untuk menitipkan dan mereka takut S bermain di sungai mengingat S merupakan anak yang terlalu aktif.