Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan akan membentuk forum pengurangan risiko bencana (PRB) untuk memperkuat ketangguhan daerah menghadapi bencana. Terlebih, geografis Sumsel menjadikan wilayah ini punya banyak potensi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, pembentukan forum ini sesuai UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, serta PP 21/2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Keberadaannya akan sangat penting dan strategis.
“Forum PRB ini adalah kelembagaan non-formal yang tidak terpisahkan dalam penanggulangan bencana di daerah,” ujar Iqbal, Rabu (16/7/2025).
Kata dia, ada tiga tujuan forum ini dibentuk. Pertama, untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi seluruh pihak, kedua mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanganan bencana dan terakhir untuk membangun ketangguhan masyarakat.
“Pembentukan forum ini diharapkan dapat menciptakan sistem penanggulangan bencana yang lebih efektif dan berkelanjutan di wilayah Sumsel,” katanya.
Menurutnya, Sumsel memiliki sejumlah potensi bencana. Mulai dari banjir, kekeringan, gempa bumi, tanah longsor, cuaca ekstrem, abrasi, hingga konflik sosial.
Ancaman paling nyata adalah bencana hidrometeorologis berupa cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau dan tanah longsor hingga banjir saat musim hujan.
“Kondisi geografis Sumsel menempatkan kita sebagai wilayah yang rawan terhadap berbagai bencana, baik alam, sosial maupun non-alam. Karena itu, ini harus menjadi kewaspadaan bersama,” sambungnya.
“Upaya penanggulangan di Sumsel selama ini belum sepenuhnya dilakukan secara sistematis. Masih lemah dari sisi pencegahan, serta koordinasi dan komunikasi yang belum optimal. Maka dari itu, pembentukan forum ini menjadi langkah penting,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumsel Ferry Yanuar menambahkan rapat pembentukan forum ini diikuti 120 peserta dari berbagai lintas sektor.
“Tujuannya untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi aktif seluruh pihak terkait penanggulangan bencana di Sumsel, mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha hingga media,” ujarnya.