Bulog Sumsel Babel Kembali Kucurkan Beras SPHP Rp 12.500/Kg - Giok4D

Posted on

Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung kembali menggelontorkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras ini sudah mulai didistribusikan ke masyarakat pada Sabtu (12/7/2025).

Pelaksana Tugas Pemimpin Wilayah Bulog Sumsel Babel Rasiwan menyebut pemerintah kembali menggelontorkan beras tersebut untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Dia menjelaskan beras SPHP dikucurkan juga sebagai upaya menjaga keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat.

“Jadi sesuai perintah pemerintah kepada Bapanas melalui Perum Bulog pada Sabtu (12/7/2025), untuk menyalurkan beras SPHP ke seluruh Indonesia, termasuk Sumsel Babel,” katanya.

Sesuai dengan perintah pemerintah tersebut, pendistribusian beras SPHP ini mulai dilakukan per 12 Juli 2025 hingga akhir Desember 2025.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Sesuai dengan tugas, per Juli hingga Desember,” tukasnya.

Pihaknya per Sabtu (12/7/2025) sudah menyalurkan beras SPHP tersebut ke pasar-pasar yang tercatat di BPS Palembang dan juga di cabang-cabang yang ada di Sumsel dan Babel.

“Hari ini (Sabtu) kami bersama-sama stakeholder dari Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Satgas Pangan Polda Sumsel, juga unsur TNI, melakukan monitoring ke pasar-pasar, memastikan beras SPHP sampai ke kios-kios pasar di Palembang ini,” jelasnya.

Dia meminta para pedagang untuk menjual sesuai harga dan ketentuan yang ada, yakni dengan HET (harga eceran tertinggi) Rp 12.500 per kilogramnya.

“Pembeli dibatasi maksimal 2 kemasan, di mana masing-masing kemasannya berisi 5 kilogram. Artinya masyarakat bisa membeli 10 kilogram. Harganya Rp 12.500/kilogram atau Rp 62.500/5 kilogram,” ujarnya.

Dia menegaskan beras SPHP memang sempat dihentikan penyalurannya ke masyarakat selama tiga bulan terakhir karena saat itu sedang terjadi panen raya. Hal ini demi menjaga stabilitas harga saat panen berlangsung.

“Sebelumnya itu ada panen raya, jadi kita menjaga harga gabah di tingkat petani. Di semester kedua ini, panen sudah berkurang dan harga beras sudah naik, sehingga pemerintah mengucurkan kembali beras SPHP untuk menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat,” kata Rasiwan.

Di sisi lain, Rasiwan menyebut saat ini stok atau ketersediaan beras di gudang Bulog cukup melimpah sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Sumsel dan Babel.

“Posisi stok beras di Sumsel Babel saat ini di angka 100.000 ton. Stok yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumsel dan Babel.

Dengan begitu, kata Rasiwan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kebutuhan beras, baik di Sumsel dan Babel.

Rasiwan menerangkan beras SPHP ini berasal dari petani di Sumsel. Bulog Sumsel Babel sudah melakukan pengadaan beras sejak awal tahun, hingga saat ini penyerapan beras Bulog sudah mencapai 112.000 ton atau setara 78 persen.

“Beras SPHP ini dari hasil pengadaan petani Sumsel. Kita terus kejar pengadaan beras dari Sumsel, saat ini masih ada panen di Banyuasin, artinya jumlah beras yang akan masuk ke gudang kembali bertambah,” kata dia.

Sementara itu, Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan DKPP Sumsel, Pudjianti Rino Lestari mengatakan pihaknya bersama Bulog dan instansi terkait melakukan monitoring dan pengawasan terhadap beras SPHP di pasaran.

“Selama ini kita selalu bekerjasama dengan Bulog. Kita koordinasi untuk turun melihat langsung distribusi beras SPHP ini. Karena tidak sembarangan menyalurkan beras SPHP ini. Jadi benar-benar harus diawasi,” kata dia.

Menurutnya, SPHP sudah menjadi favorit bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Bukan hanya karena harga, namun juga kualitasnya yang cukup baik.

“Kita berharap agar masyarakat benar-benar bisa membeli beras SPHP untuk dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Jadi tidak dicurangi. Begitupun pedagang juga harus melakukan hal serupa, menjual beras SPHP sesuai HET,” jelasnya.

Pemilik toko Sumber Djaya di Pasar KM 5 Palembang, Pendi mengatakan beras SPHP Bulog ini sudah berbulan-bulan tak masuknke tokonya. Padahal, kata dia, banyak konsumen yang datang menanyakan stoknya.

“Memang gak bisa dipungkiri bahwa beras SPHP ini primadonanya konsumen, karena murah dan kualitasnya bagus. Tapi memang beras ini sudah lama juga kosong. Sekarang datang lagi, harapannya konsumen kembali berantusias,” kata dia.

Dia mengatakan beras SPHP dijual dalam bentuk kemasan 5 kilogram.

“Kalau sekarungnya itu harganya Rp62.500/5 kilogram. Jadi jatuhnya Rp 12.500/kilogram. Jauh dibanding beras-beras lain yang dijual di sini (beras premium aneka merek),” katanya.