Perum Bulog Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) memastikan ketersediaan stok beras dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Saat ini, Bulog Sumsel Babel memiliki stok beras sebanyak 83.661 ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di Sumsel dan Babel. Jumlah tersebut dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode libur akhir tahun.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumsel Babel, Mersi Windrayani, mengatakan stok beras yang tersedia jauh melampaui kebutuhan konsumsi masyarakat untuk beberapa bulan ke depan.
“Kami memastikan stok beras cukup untuk menghadapi potensi lonjakan permintaan selama Natal dan Tahun Baru. Total stok saat ini mencapai 83.661 ton,” ujar Mersi, Rabu (24/12/2025).
Selain beras, Bulog Sumsel Babel juga menyiapkan stok pangan komersial lainnya, seperti beras komersial sebanyak 497 ton, gula 170 ton, minyak goreng 273.886 liter, serta terigu 500 kilogram.
Untuk mendukung kelancaran distribusi, Bulog telah menyiapkan mekanisme penyaluran yang lebih cepat dan efektif melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan distributor agar pasokan ke pasar tetap terjaga.
Mersi juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan selama periode libur Nataru demi menjaga kelancaran distribusi dan stabilitas harga.
“Untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), Bulog Sumsel Babel telah menyalurkan sebanyak 31.919 ton. Hingga akhir tahun, target penyaluran mencapai 53.000 ton,” jelasnya.
Dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bulog Sumsel Babel menerapkan sejumlah strategi, antara lain penguatan ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan komoditas pangan strategis sebagai langkah antisipasi peningkatan permintaan.
Selain itu, Bulog juga melaksanakan stabilisasi harga pangan melalui kegiatan Operasi Pasar dan program SPHP guna menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Penguatan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, dinas terkait, Satgas Pangan, serta stakeholder lainnya, juga dilakukan untuk pengawasan distribusi dan pengendalian harga.
Tak hanya itu, Bulog Sumsel Babel melakukan pemantauan secara intensif dan berkelanjutan terhadap perkembangan harga, stok, dan distribusi pangan di wilayah Sumsel dan Bangka Belitung.
