Cerita Marbot Masjid Saat Dibegal: 3 Kali Dibacok, 2 Berhasil Menghindar | Giok4D

Posted on

Nur Kholis (23) marbot masjid korban begal berparang hingga jari kelingking tangan kanannya nyaris putus sudah pulang usai menjalani perawatan di RSMH Palembang. Dia pun mengungkap info-info kejadian nahas yang dialaminya itu.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Dalam kondisi tangan diperban saat ditemui infoSumbagsel di masjid yang berada di Jalan Sosial Km 5 Palembang, tempat ayahnya menjadi marbot juga, Kholis menceritakan peristiwa yang dialaminya.

“Jadi sebelum kejadian itu saya kan baru pulang dari sini (tempat ayahnya),” kata Kholis memulai cerita, Kamis (8/5/2025).

Namun, setibanya di Jalan Ariodilah Palembang, Kholis mengaku seperti dibuntuti dua motor berboncengan. Sampai di lorong minimarket depan masjid kecurigaan Kholis semakin menguat.

“Saya tambah curiga pas satu motor mengikuti saya masuk lorong itu. Jadi saat tiba depan masjid saya langsung melihat motor mereka melewati saya dan berbelok ke kiri,” katanya.

Saat membuka gembok pintu pagar masjid dengan santai, tiba-tiba dari arah kanan belakang muncul motor lain dengan dua pria berbeda langsung menghampirinya dengan membawa parang.

“Saat pelaku yang dibonceng bawa parang itu turun, dia langsung mengibaskan parang ke arah saya. Saya kaget dan bertanya ada apa ini, dia langsung mau membacok saya. Yang pertama di bagian kepala, tapi saya berhasil menghindar, lalu kedua dia coba bacok saya lagi di arah kepala belakang, saya menghindar lagi,” ujarnya.

“Nah yang ketiga, saat dia bacok lagi di arah kepala saya, saya tangkis dan kenalah jari jelingking tangan kanan saya ini sampai jadi begini,” sambugnya.

Setelah kena bacok, lanjutnya, Kholis langsung ketakutan karena darah dari tangannya deras bercucuran. Dia lalu sedikit menjauh namun diikuti pelaku lain yang bermotor.

“Pelaku yang bermotor mendekati saja saat saya mencoba menjauh, dia berkata ‘sudahlah, serahkanlah saja (motor itu)’. Nah pelaku yang berparang tadi langsung kabur membawa motor saya diikuti pelaku yang tadi ngomong ke saya. Saat mereka kabur lari ke arah rumah Bu Titis saya langsung berteriak berharap yang jaga malam bisa menolong, tapi mereka berhasil kabur,” ungkapnya.

Setelah kejadian itu, kata dia, polisi sudah berulang kali menggali keterangan untuk mengungkap kasus tersebut.

“Iya, sudah berapa kali dari Polsek IB 1 sampai Jatanras Polda sudah minta keterangan, termasuk ciri-ciri pelaku juga sudah saya sampaikan, infonya mereka masih cek cek rekaman CCTV juga di sekitar,” ujarnya.

Nur Kholis mengatakan, setelah menjalani perawatan di rumah sakit, dia dan keluarganya kebingungan mencari kekurangan uang untuk membayar biaya pengobatan yang kurang Rp 28 juta.

“Iya kak, saat ini meski sudah bisa pulang dari rumah sakit kami bingung untuk melunasi biaya pengobatan di rumah sakit, masih kurang sekitar Rp 28 juta,” katanya.

Kata Kholis, total keseluruhan biaya RS sebenarnya sekitar Rp 48 juta. Akan tetapi, Rp 20 juta yang sudah terkumpul merupakan bantuan para dermawan dari berbagai pihak.

“Total semuanya itu (biaya RS) Rp 48 juta kak. Alhamdulillah kemarin dapat bantuan sekitar Rp 28 juta, itu dari warga sekitar masjid (TKP), dari Pramuka MAN 1, alumni, dan Fakultas Hukum Syariah UIN Raden Fatah dan sejumlah dermawan lainnya,” ungkapnya.

Berdasarkan tindakan medis dan keterangan pihak RS, lanjutnya, operasi yang penyambungan jarinya yang nyaris putus berhasil. Hanya saja, saat ini masih di tahap pemulihan. Dia pulang dari rumah sakit pada Selasa (6/5) lalu.

“Pulang dari RS tanggal (6/5) kak. Untuk lukanya itu ada urat yang putus, tulang jari juga ada yang patah, tapi katanya pihak RS semua sudah beres dioperasi, sekarang tinggal pemulihan saja kak,” jelasnya.

Kurang Biaya Operasi Rp 28 Juta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *