Dampak Testis Terkena Benturan atau Ditendang, Gejala dan Penanganannya

Posted on

Dalam kehidupan sehari-hari bisa saja terjadi hal yang tak terduga, seperti testis terkena benturan atau ditendang secara sengaja. Hal ini bisa menimbulkan dampak bagi yang mengalami.

Sebagaimana yang terjadi pada kasus peserta PPDS Universitas Sriwijaya yang diduga testisnya ditendang oleh konsulennya sendiri. Kasus ini terjadi di Rumah Sakit M Hoesin (RSMH) Palembang. Dinarasikan peserta program pendidikan dokter spesialis atau PPDS mengalami kekerasan oleh konsulennya ketika melakukan kunjungan pasien.

Inilah yang akan terjadi jika testis terkena benturan atau ditendang dengan kuat. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Testis merupakan salah satu bagian vital dalam sistem reproduksi pria. Testis dikenal juga dengan buah zakar atau biji kemaluan yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.

Dikutip situs American Urological Association, testis terdiri dari dua organ yang terletak di skrotum atau bagian yang menggantung di luar tubuh, sebelah kanan dan kiri penis. Setiap testis terbungkus dalam lapisan fibrosa yang kuat (tunika albuginea) yang berguna untuk melindunginya.

Testis tidak mempunyai otot dan tulang sebagai alat pelindung, selayaknya organ lain. Karena itu, bagian vital ini lebih mudah dipukul, ditendang, bahkan diremukkan. Dampak yang terjadi bisa mengalami trauma atau cedera testis. Hal ini dapat membahayakan isi testis.

Ketika lapisan pelindung testis yang kuat robek atau pecah, darah akan bocor dari luka tersebut. Genangan darah meregangkan skrotum hingga menegang dan berujung pada infeksi. Selain itu, bisa juga mengalami hematoma atau kondisi darah menumpuk di luar pembuluh darah yang biasanya disebabkan karena robekan atau kerusakan pembuluh darah.

Tanda pertama testis mengalami cedera atau trauma yakni nyeri yang hebat. Rasa nyeri di sekitar testis bisa terjadi karena adanya infeksi atau pembengkakan di bagian epididimis. Dinding epididimis yang sangat tipis sangat rentan terkena risiko dan berubah menjadi merah serta bengkak.

Gejala lain yang bisa terjadi yakni memar atau pembengkakkan pada testis, kesulitan buang air kecil, ada darah dalam urin, dan demam setelah testis ditendang atau terbentur. Pria yang mengalami gejala tersebut sebaiknya mencari perawatan ke rumah sakit atau dokter spesialis urologi.

Dokter yang menangani pasien cedera testis akan memeriksa seberapa parah gejala yang terjadi. Jika hasil pemeriksaan tampak normal dan tidak terjadi cedera, kemungkinan dokter hanya akan memberikan obat pereda nyeri. Selain itu, pasien diminta untuk menghindari mengenakan celana ketat agar tidak mengganggu penyembuhan testis.

Butuh waktu sekitar 6 hingga 8 minggu agar pembengkakan hilang. Selain itu, pasien sebaiknya menjalani banyak kunjungan untuk melakukan tindak lanjut dengan dokter sehingga dapat sembuh total.

Demikian pembahasan mengenai dampak yang terjadi jika testis ditendang atau terkena benturan keras. Semoga membantu, ya.

Apa yang Terjadi Jika Testis Terkena Benturan atau Ditendang?

Gejala Cedera Testis

Penanganan Cedera Testis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *