Debit air di Sungai Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan, naik. Warga diminta waspada dengan naiknya debit air di sungai tersebut.
Kapolsek Muara Lakitan AKP Hendrawan mengatakan sungai yang berada di Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan, tersebut sudah meluap sejak Jumat (12/12/2025).
“Di daerah Muara Lakitan ini memang sering terjadi banjir tahunan di sepanjang jalur Sungai Musi dan Sungai Lakitan. Saat dilakukan pemantauan tadi terlihat debit air di aliran dua sungai itu terpantau sudah naik,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Sabtu (13/12/2025).
Setelah dilakukan pengecekan, kata Hendrawan, pihaknya langsung memberikan imbaun kepada masyarakat sekitar agar tetap waspada.
“Masyarakat sudah diimbau agar selalu waspada mengingat intensitas curah hujan saat ini sedang meningkat. Hal ini juga merupakan bentuk antisipasi dalam penanganan banjir nanti,” ungkapnya.
Selain itu, Hendrawan juga mengaku telah berkoordinasi kepada seluruh kepala desa yang desanya terletak di pinggiran sungai untuk memberitahukan kepada warganya untuk berhati-hati.
“Sampai saat ini keadaan debit air di pinggiran Sungai Musi dan Sungai Lakitan memang terpantau naik, namun belum terjadi peningkatan air yang signifikan. Tapi tetap kita berikan imbauan dan meminta para kades agar selalu mengimbau warganya untuk berhati-hati,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Musi Rawas Darsan mengatakan saat ini wilayah Musi Rawas sudah ditetapkan statusnya yakni siaga bencana hidrometeorologi.
Melihat cuaca yang terjadi beberapa hari terakhir tentu kondisi ini cukup membahayakan bagi masyarakat. Untuk itu, diimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di aliran sungai.
“Bencana hidrometeorologi ini berupa banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Melihat cuacanya seperti ini membuat potensi bencana hidrometeorologi meningkat dan bila terjadi akan membahayakan keselamatan warga,” ungkapnya.
Darsan membeberkan hampir seluruh kecamatan di Musi Rawas rawan banjir termasuk. Sedangkan untuk bencana longsor ada lima kecamatan yang rawan yakni Muara Beliti, Terawas, BTS Ulu, Megang Sakti, dan Muara Lakitan.
“Kita sudah melakukan monitoring ketinggian air di tiap sungai untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor tersebut. Makanya, kami imbau kepada masyarakat untuk mengurangi ataupun tidak beraktivitas di pinggir sungai untuk saat ini,” katanya.







