Detik-detik 5 Petani di Bengkulu Selatan Ditembak Sekuriti PT ABS - Giok4D

Posted on

Sebanyak lima orang petani yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pino Raya ditembak oleh oknum sekuriti PT Agro Bengkulu Selatan (ABS). Hal itu diduga karena konflik yang terjadi antara petani dan perusahaan perkebunan tersebut.

Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Andy Pramudya Wardhana mengatakan peristiwa itu terjadi Senin (24/11/2025) sekitar pukul 12.00 WIB di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan. Dalam kejadian itu, lima orang petani mengalami luka tembak dan satu karyawan mengalami luka tusuk.

Andy menjelaskan kejadian itu berawal saat karyawan PT ABS membuka jalan menggunakan alat berat. Saat sedang istirahat, mereka didatangi warga yang mengatasnamakan sebagai Forum masyarakat Pino Raya dan meminta pihak karyawan menghentikan pembuatan jalan dan mematikan mesin alat berat. Lalu saat itulah terjadi keributan antara warga dan pihak perusahaan.

Dia menyebut karyawan ini berjumlah 10 orang didatangi warga berjumlah sekitar 40 orang, terjadi beberapa tuntutan salah satunya meminta pihak PT tidak melanjutkan pembukaan jalan.

“Semula, petani mendapati buldoser perusahaan menghancurkan tanaman mereka. Keributan terjadi sekitar pukul 10.45 WIB karena pihak perusahaan bersikeras tidak meninggalkan lahan. Sekitar pukul 12.45 WIB, seorang karyawan PT ABS menembak salah satu petani, Buyung, di bagian dada. Tembakan berikutnya mengenai empat petani lain, yaitu Linsurman, Edi Hermanto, Santo, dan Suhardin,” kata Andy, Selesa (25/11/2025).

Andy menyebutkan, salah seorang karyawan PT ABS yang menembak adalah pria berinisial RK, yang diduga merupakan oknum sekuriti di sana. Pelaku langsung diamankan warga setelah insiden tersebut terjadi.

Ada lima orang petani yang ditembak. Selain petani, diketahui dalam insiden tersebut ada satu korban berinisial AH, yang merupakan karyawan PT ABS mengalami luka tusuk sebanyak lima kali di punggung dan di bawah dagu. Usai aksi penembakan tersebut, para korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

“Lima petani ini mengalami luka tembak, salah satunya luka tembak di perut hingga tembus ke punggung. Kita juga mengamankan senjata api jenis revolver dan lima selongsong peluru milik salah satu karyawan PT ABS,” jelas Andy.

Andy mengungkapkan, pihaknya masih mencari senjata tajam yang juga dipakai dalam kasus ini. Untuk kepemilikan senjata api, kata dia, masih dalam pendalaman penyidik Polres Bengkulu Selatan.

Sementara untuk motifnya, polisi belum bisa menjelaskan secara rinci. Hal itu karena pelaku RK masih dalam perawatan akibat mengalami tindakan kekerasan dari warga.

Dia menegaskan, pelaku RK yang melakukan penembakan saat ini belum bisa diambil keterangan resmi karena masih dalam perawatan rumah sakit akibat luka yang dialaminya.

“Dari informasi awal pelaku penembakan ini mendapat tindakan kekerasan dari warga yang mendatangi mereka. Karena merasa terancam, pelaku mengeluarkan tembakan ke warga,” kata Andy.

Diberitakan sebelumnya, lima orang Petani Pino Raya, Bengkulu Selatan ditembak oleh pihak keamanan perusahaan sawit PT. Agro Bengkulu Selatan (PT ABS).

Sebelum kejadian ini para petani berulang kali mengalami teror berupa perusakan pondok dan tanaman pertanian warga. Bahkan masyarakat berulangkali mengalami kriminalisasi. Konflik Agraria antara Petani Pino Raya dan PT. ABS yang dibiarkan berlangsung lama dan tidak diselesaikan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian ATR/BPN RI dan Pemerintah Daerah Bengkulu, baik Gubernur maupun Bupati, setidaknya tahun sejak 2012.

Konflik ini diawali dengan terbitnya surat keputusan SK Bupati Bengkulu Selatan Nomor: 503/425 Tahun 2012 tentang Pemberian Izin Lokasi Perkebunan kepada PT ABS seluas 2.950 hektare di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.