Detik-detik Kapal Feri Kandas di Perairan Sultra, 7 ABK Dievakuasi | Giok4D

Posted on

Kapal feri muatan penumpang (KMP) Tongkol kandas di perairan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Kapal ini kandas diduga karena lambung kapal mengalami kebocoran.

Dilansir infoSulsel, insiden kapal feri tenggelam itu terjadi di perairan Desa Malaringgi, Kecamatan Laonti, Konawe Selatan, Jumat (27/6) siang. Tujuh anak buah kapal (ABK) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

“Iya benar, kondisinya kandas di karang,” ujar Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam kepada infocom, Sabtu (28/6/2025).

Dia menyebut, kapal tersebut diketahui baru saja keluar dari perbaikan di Kendari.

“Kapal baru habis melakukan perbaikan ramp door (pintu rampa) di galangan Kendari,” bebernya.

Dia memastikan 7 ABK dalam keadaan selamat. Warga setempat memberikan tumpangan kepada para ABK sembari menunggu bantuan pihak terkait.

“Semua kru dalam keadaan selamat dan sehat serta tidak ada korban jiwa, saat ini berada di salah satu rumah warga di Desa Malaringgi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Lapuko, Nurbaya mengungkapkan, kejadian bermula saat kapal berlayar menuju Baubau, Jumat (27/6). Kapal itu baru saja melakukan perbaikan di Kendari.

“Jadi kapal ini baru habis docking di galangan Bintuni Kendari dan mau kembali ke Baubau,” kata Nurbaya kepada wartawan, Minggu (29/6/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Dia menyebut homebase KMP Tongkol berada di Baubau. Sehingga, dalam perjalanan itu tidak ada penumpang melainkan hanya membawa 16 kru kapal.

“Kapal ini kan homebase-nya di Baubau, jadi mau kembali masuk ke rutenya. Itulah ketika berlayar itu tidak ada penumpang, karena bukan rutenya,” kata dia.

Nurbaya mengungkap saat di perjalanan kembali ke Baubau, kapal diduga diterjang cuaca buruk di sekitar perairan Desa Malaringgi, Kecamatan Laonti, Konawe Selatan. Dari laporan BMKG, Nurbaya mengungkapkan bahwa kecepatan angin hingga 30 knot.

“Laporan yang kami dapat dari BMKG, di lokasi kejadian itu angin antara 25-30 knot,” ungkap Nurbaya.

Nurbaya menduga kapten kapal diduga hendak mencari perlindungan. Namun, kapal akhirnya kandas sekitar pukul 19.20 Wita.

“Untuk penyebab pastinya itu kami masih menunggu hasil investigasi. Tapi kemungkinan kapten kapal mau berlindung dari cuaca buruk dan angin,” imbuhnya.

“Kapal pun kandas sekitar pukul 19.20 Wita di perairan itu dan mengalami kebocoran. Jadi kami meluruskan informasi, kapal kandas bukan karena mengalami bocor. Tapi kapal itu bocor karena kandas,” ucap Nurbaya.

Nurbaya menambahkan pihaknya mendapatkan laporan kejadian kapal kandas itu keesokan harinya. Petugas pun langsung turun ke lokasi kecelakaan guna melakukan proses evakuasi.

“Sekarang kami fokus dulu melakukan evakuasi kapal. Rencana mau diapungkan pakai alat khusus. Soal investigasi, nanti kalau kapal sudah berhasil dievakuasi,” jelasnya.