Seorang bocah berusia 8 tahun di Malaysia mengalami buta permanen. Kebutaan yang dialaminya bocah laki-laki itu diduga dipicu karena kebiasaan mengonsumsi nuget dan sosis.
Dilansir infoHealth dari World Of Buzz, bocah ini diketahui kehilangan penglihatannya karena kekurangan vitamin A, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan. Sayangnya, kebutaan tersebut tak dapat disembuhkan.
Kejadian itu dialaminya saat berada di kelas dan tiba-tiba berteriak karena tak bisa melihat apapun. Bocah itu kemungkinan menderita atrofi optik, yang menyebabkan sel-sel di saraf optik rusak dan rusak dalam jangka panjang.
Diketahui, kebutaan karena pola makan bukan yang pertama kali terjadi. Laporan CNN di tahun 2019, melaporkan para tim medis di University of Bristol memeriksa pasien usia muda yang picky eater atau pilih-pilih makanan mengalami buta permanen.
Pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu mengatakan kepada dokter bahwa ia hanya makan kentang goreng dari toko fish and chip, keripik kentang, roti putih, irisan ham dan sosis olahan sejak sekolah dasar, ia menghindari makanan dengan tekstur tertentu. Ia pertama kali mengunjungi dokter pada usia 14 tahun, mengeluh kelelahan, menurut laporan kasus yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.
Dia tidak mengonsumsi obat apa pun, memiliki BMI dan tinggi badan normal, serta tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi. Dokter menemukan kadar vitamin B12 rendah dan anemia, lalu merawat pasien dengan suntikan vitamin B12 dan memberikan saran diet.
Namun penglihatannya memburuk hingga kebutaan pada usia 17 tahun, dan dokter mengidentifikasi kekurangan vitamin B12, kadar tembaga dan selenium rendah, kadar seng tinggi, kadar vitamin D dan kepadatan tulang menurun. Pada tahap ini, kerusakan penglihatan bersifat permanen.
Para peneliti mengatakan bahwa pola makan yang buruk dan berkurangnya asupan mineral menyebabkan hilangnya penglihatan dalam kasus ini, dan memperingatkan bahwa neuropati optik nutrisi dapat menjadi lebih umum karena konsumsi makanan cepat saji.