Seorang pengendara sepeda motor Honda Scoopy bernama Erwinsyah (46), warga Desa Muara Maung, Lahat, dilaporkan hilang setelah terpental dan jatuh ke aliran Sungai Lematang. Sebelum hilang, korban sempat terlibat tabrakan dengan mobil Kijang Innova.
Peristiwa kecelakaan lalu lintas itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera Merapi, tepatnya di Jembatan Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula saat mobil Kijang Innova hitam dengan nomor polisi BG-1044-WC melaju dari arah Kabupaten Muara Enim menuju Kabupaten Lahat. Ketika melintasi jembatan Desa Kebur, mobil tersebut berupaya mendahului satu truk tronton di depannya dengan mengambil jalur kanan.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan datang motor Honda Scoopy BG-3758-DAR yang dikendarai korban. Benturan keras pun tak terhindarkan. Erwinsyah terpental kuat ke arah samping jembatan dan diduga langsung jatuh ke Sungai Lematang yang berada tepat di bawah badan jembatan. Sementara kendaraan lainnya mengalami kerusakan akibat tabrakan tersebut.
Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan insiden itu pada Rabu pagi (26/11) sekitar pukul 09.00 WIB.
Menindaklanjuti informasi tersebut, ia segera menginstruksikan Tim Rescue Kantor SAR Palembang Pos SAR Pagar Alam untuk menuju lokasi dengan perlengkapan pencarian di air.
“Pencarian telah kita lakukan sejak siang bersama Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD Lahat, para relawan, dan masyarakat. Namun hingga saat ini korban belum berhasil ditemukan,” katanya kepada wartawan, Rabu (26/11/2025).
Raymond menjelaskan, proses pencarian dilakukan dengan membagi tim ke dalam dua Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dan perahu warga menyusuri Sungai Lematang sejauh kurang lebih 2 kilometer.
Tim juga melakukan manuver perahu pada titik-titik tertentu untuk menciptakan gelombang air guna mengangkat benda atau tubuh yang kemungkinan berada di dasar sungai.
“Sedangkan SRU 2 tim bergerak melalui jalur darat, menyisir tepian sungai dan area sekitar lokasi kecelakaan, memeriksa setiap akses yang memungkinkan korban terbawa arus,” ungkapnya.
Hingga malam ini, upaya pencarian masih terus dilanjutkan. Arus sungai yang cukup deras serta kondisi air yang keruh menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan.
“Kami akan terus melakukan pencarian semaksimal mungkin sampai korban ditemukan. Mohon doa dari masyarakat agar proses ini berjalan lancar,” tutup Raymond.







