Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat sebanyak 375 kasus HIV dan AIDS sepanjang tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 290 kasus merupakan HIV dan 85 kasus AIDS.
“Dari data yang kami kumpulkan, tercatat 375 kasus HIV AIDS sepanjang 2025. Dengan rincian 290 kasus HIV dan 85 kasus AIDS,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan, Rabu (24/12/2025).
Berdasarkan data Dinkes, kelompok usia 25-49 tahun menjadi yang paling banyak terinfeksi dengan 246 kasus. Sementara itu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Mohammad Hoesin (RSMH) menjadi lokasi yang paling banyak dikunjungi pasien HIV untuk mengambil obat antiretroviral (ARV).
“Kelompok usia produktif 25-49 tahun mencatatkan angka tertinggi dengan 246 kasus. Sebagian besar pasien mengambil obat ARV di RSMH,” ujarnya.
Tercatat pula dari sepanjang tahun 2025 terdapat 55 pasien HIV dengan infeksi oportunistik tuberkulosis (IO TB).
Penyebab utama penyakit AIDS adalah infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Cara penularan utama melalui hubungan seksual, terutama seks vaginal dan anal tanpa kondom, yang menjadi cara penularan paling umum.
Penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama, terutama pada pengguna narkoba suntik, penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui, serta transfusi darah yang tidak disaring dengan baik meski jarang terjadi di fasilitas medis modern.
Dinkes Kota Palembang menjalankan berbagai program penanggulangan HIV dan AIDS melalui promosi, pencegahan, dan deteksi dini yang mencakup konseling dan tes sukarela (VCT) serta skrining ibu hamil.
Pemerintah juga menyediakan pengobatan ARV secara gratis, perawatan, dukungan psikososial, dan melakukan koordinasi lintas sektor untuk penanganan komprehensif.
“Kami terus menjalankan program penanggulangan melalui promosi, pencegahan, deteksi dini seperti VCT dan skrining ibu hamil, serta pengobatan ARV yang gratis. Tujuannya mencapai eliminasi HIV pada 2030 dengan target 3 Zero, yakni Zero Infeksi Baru, Zero Kematian AIDS, dan Zero Stigma,” tegasnya.
Program tersebut juga menargetkan capaian 95-95-95, meliputi 95% penemuan kasus, 95% mendapat pengobatan, dan 95% mencapai viral load tidak terdeteksi.
Dinkes mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan HIV dan AIDS dan tidak memberikan stigma negatif kepada penderita agar mereka dapat mengakses layanan kesehatan dengan nyaman.
Artikel ini ditulis oleh Widia Ardhana peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.
