Diperiksa Bareskrim Terkait Dugaan Beras Premium Oplos, Produsen Angkat Suara | Info Giok4D

Posted on

Bareskrim Polri memeriksa sejumlah perusahaan produsen beras terkait kasus dugaan pelanggaran mutu dan takaran. Salah satu yang diperiksa adalah PT Belitang Panen Raya (BPR) asal Sumatera Selatan (Sumsel).

Direktur utama PT BPR Kevin Yunior Winarta melalui kuasa hukumnya Titis Rachmawati buka suara terkait pemeriksaan produk Raja Platinum dan Raja Ultima. Titis menyebut, Kevin telah diperiksa oleh tim penyidik Dittipidekssus Bareskrim Polri pada Kamis (10/7/2025) lalu selama kurang lebih 12 jam.

“Terhadap dugaan tersebut, Direktur PT BPR telah diperiksa Bareskrim Polri pada Kamis (10/7) lalu. Hingga kini, kami belum menerima hasilnya. Terhadap pemeriksaan tersebut, kami apresiasi dan kooperatif,” ungkapnya pada awak media, Senin (14/7).

Titis menyebut, pihaknya diperiksa mengenai proses perizinan dan pengolahan beras dari gabah hingga bisa dinikmati konsumen. Menurutnya, Kementerian Pertanian juga menginvestigasi terkait dugaan penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan ketidaksesuaian berat yang tercantum.

“Termuan itukan sudah di hilir, bukan di hulu (produsen). Kami tidak mau berasumsi negatif, yang pasti (PT BPR) sudah diperiksa dan belum dijaatuhkan sanksi,” tegasnya.

“PT BPR hingga kini masih berupaya menjamin kualitas mutu dan takaran. Produksi beras kami sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” sambung Titis.

Dirinya mengatakan, pihaknya juga memiliki laboratorium tersendiri yang digunakan secara berkala. Alat-alat tersebut untuk mengukur dan mengontrol kadar air dan kadar beras pecahan.

“Selain itu juga untuk mengukur keputihan, transparansi, derajat sosoh beras, dan lainnya. Ini demi menjamin beras yang keluar dari BPR telah sesuai dengan regulasi dari pemerintah,” jelasnya.

Pihaknya juga menyampaikan permintaan maaf atas kekhawatiran masyarakat terhadap isu pemeriksaan beras Raja Platinum dan Raja Ultima yang merupakan produk PT BPR.

“PT BPR menjamin untuk terus berupaya menjaga mutu dan takaran beras yang diproduksi. Kami harap tidak ada asumsi negatif dan keliru dari distributor maupun konsumen terhadap produk kami, mari tetap memantau proses (hukum) yang telah berjalan,” ungkapnya.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *