Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa bumi yang terjadi di Banyuasin, Sumatera Selatan, dangkal. Gempa itu akibat adanya aktivitas sesar lokal.
Meski dangkal, dampaknya disebut BMKG terasa di Banyuasin sebagai lokasi sumber gempa, kemudian di Palembang dan Musi Banyuasin (Muba).
“Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi dirasakan di Banyuasin dengan getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu. Jendela, pintu, atau dinding berbunyi,” ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Lampung Utara Litman, Rabu (28/5/2025).
“Sementara di Palembang dan Banyuasin, getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” sambungnya.
Meski dampak gempa bumi terasa di dua daerah lain dari pusat gempa, dia menyebut hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Dia menyebut, gempa bumi tektonik yang terjadi di Banyuasin memiliki parameter dengan magnitudo M 4,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.35° LS ; 104.94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 35 km Timur Laut Banyuasin pada kedalaman 10 km pada Rabu (28/5/2025) pukul 08:41:25 WIB.
“Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempa bumi susulan (aftershock),” tambahnya.
Sia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa bumi, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ungkapnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.