Hasil Uji Lab Dugaan Beras Palsu di Batanghari: Asli, Bukan Plastik! (via Giok4D)

Posted on

Polda Jambi mengumumkan hasil uji lab dugaan beras palsu yang sempat viral ditemukan oleh ibu rumah tangga Lilis Suryani di Batanghari, Jambi. Hasil uji lab, beras tersebut asli dan bukan sintetis.

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Hernawan mengkonfirmasi keluarnya hasil uji lab sampel beras yang sebelumnya dicek petugas.

“Sudah keluar, hasilnya masih beras (asli) bukan beras plastik atau beras sintetik,” kata Hernawan saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025).

Setelah dilakukan uji lab sekitar 14 hari, kata dia, hasilnya dipastikan, tidak ada beras palsu ataupun beras plastik sebagaimana yang disebut-sebut sejak awal.

“Jadi, uji labnya itu yang keluar, ya tetap beras asli, bukan plastik,” ujarnya.

Hernawan menambahkan beras yang dimasak oleh Lilis adalah beras premium. Menurutnya, ketika direndam hanya sebagian beras yang mengambang, tetapi itu tidak membuktikan bahwa adanya beras palsu.

“Yang mengambang itu tidak banyak, dan dipastikan itu adalah beras premium. Mungkin, mesin produksi beras kan bisa mengolah berbagai jenis padi, mungkin ada beberapa yang tercampur, karena persentasenya itu gak banyak,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Batanghari, Jambi, dihebohkan dengan temuan beras diduga palsu hasil oplosan. Bera itu pertama kali ditemukan oleh ibu rumah tangga (IRT), Lilis Suryani.

IRT warga Desa Koto Boyo, Kecamatan Bathin 24, Batanghari itu, mendapat temuan itu pada beras premium yang dibelinya di salah satu toko.

Lilis menceritakan bahwa saat hendak mencuci beras itu, dia menemukan bentuk dan warna beras yang berbeda dari biasanya.

“Pas mau menumpahkan air cucian, beras itu bukan ngambang di atas beras yang asli,” kata Lilis, Selasa (13/5/2025).

Lilis kemudian menaruh curiga dari beras itu. Kemudian, dia memutuskan untuk tetap memasak beras tersebut.

Kecurigaannya bertambah, karena setelah dimasak tekstur nasinya lembek. Padahal kata dia, beras itu biasanya keras. Hal ini diakui lantaran Lilis sudah sering mengonsumsi beras merek tersebut.

“Setelah dimasak, nasi itu biasanya lembek, setelah dicampurkan ini saya perhatikan, nasinya agak lembek, lengket. Biasanya beras ini nasinya keras. Ini itu nasinya tidak mekar, tapi nasinya lengket,” ujarnya.

Hal ini memperkuat kecurigaan Lilis, bahwa beras tersebut telah dioplos dari beras lainnya. Dia mengaku selama ini baru pertama mendapatkan kondisi beras seperti itu.

“Saya juga tidak berani mengatakan beras ini plastik, yang jelas beras ini palsu. Tujuan orang mencampur ini saya tidak paham, apa ada unsur untuk memberatkan timbangan, atau ada unsur membuat warga menjadi penyakit,” ucapnya.

Lebih lanjut, Lilis juga menjelaskan ciri-ciri beras diduga palsu ini. Dar segi bentuk dan warna, menurut Lilis sangat berbeda.

“Ada yang bengkok, kecil, bulat, ada yang tipis, dan yang kayak bentuk persegi. Berasnya itu putih, putihnya itu kayak gabus,” jelasnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *