Heboh! Anggota DPRD Kota Sungai Penuh Diduga Maki Pekerja Proyek

Posted on

Anggota DPRD Kota Sungai Penuh, Jambi bernama Fahrudin menjadi sorotan publik usai diduga memaki-maki pekerja proyek dengan sebutan ‘anjing’ dan ‘monyet’. Aksinya pun viral di media sosial.

Pernyataan itu disampaikan oleh fraksi Partai Golkal ini saat tengah menjalani sidak (inspeksi mendadak) di kawasan Pasar Beringin, tepatnya di Alun-alun Kota Sungai Penuh Jambi. Sidak itu dilakukan pada Rabu 15 Oktober 2025.

Dari video berdurasi 20 info yang beredar di media sosial, Fahrudin memaki para pekerja proyek lantaran suara bising yang terdengar olehnya saat setelah sidak. Suara bising di kawasan proyek itu terdengar kuat oleh Fahrudin sehingga membuat dirinya terganggu hingga tersulut emosi.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Sungai Penuh Hutri Randa membenarkan atas insiden tersebut. Menurutnya, lontaran ucapan yang disampaikan oleh anggota dewan itu akibat merasa terganggu suara bising saat sedang sidak.

“Iya itu benar terjadi, kejadiannya saat sedang sidang proyek pembangunan gedung pasar. Saat itu, anggota dewan kita itu lagi sidak di proyek gedung pasar itu bersama pihak pemkot,” kata Hutri Randa kepada infoSumbagsel, Senin (20/10/2025).

Hutri mengaku, sidak dilakukan dewan dengan mengajak pihak Bakauda dan Dinas Desprindag Kota Sungai Penuh. Sidak di kawasan pembangunan gedung pasar itu juga disampaikan Hutri masih dalam proses pembongkaran.

Hutri menyampaikan memang ada pernyataan yang tersulut emosi oleh dewan bernama Fahrudin itu. Pernyataan tersebut diucapkan oleh Fahrudin karena dinilai sedikit menggangu adanya komunikasi di luar saat sedang sidak berlangsung.

“Jadi kami rasa, waktu sidak lagi ada komunikasi di bawah atau di luar, lalu pekerja proyek di dalam gedung itu mungkin tidak mengetahui, jadi suara bising itu yang akhirnya membuat dewan tersebut marah,” ujarnya.

Amarah yang terjadi berupa makian dari mulut Fahrudin itu juga dinilai tak pantas. Apalagi kondisinya itu sedang bersama pihak pemda dan di depan publik.

Atas kejadian itu, Hutri juga menyayangkannya. Dia menyebut bahwa pernyataan tersebut tak sewajarnya diucapkan. Namun, sambungnya, dia masih menunggu klarifikasi dari yang bersangkutan

“Yang pasti kita juga begitu menyayangkan lah ya ucapan itu. Tetapi kita kan belum tahu bagaimana kejelasannya, maka dari itu kita akan memanggil yang bersangkutan hari ini,” ungkapnya.

Rencananya, kata dia, Fahrudin akan dipanggil hari ini untuk meminta tanggapan lengkap atas perbuatannya yang memaki pekerja proyek. Hutri ingin pemanggilan ini bisa mendapatkan hasil jawaban mengenai apa yang terjadi pada saat itu.

“Kalau untuk apa yang bisa kami sampaikan sementara waktu, ini kami masih menilainya adanya miskomunikasi atau ada hal yang waktu itu, pihak pekerja bangunan tidak mendengar adanya percakapan dibawah atau diluar, sehingga masih melakukan pengerjaan pembongkaran gedung yang akhirnya membuat bising,” kata Hutri.

“Sekarang ini kami belum bisa memastikan dan menyimpulkan lebih dalam soal video viral itu. Yang jelas kami masih menilai ini terjadi karena miss komunikasi saja, tetapi biar lengkap akan kami panggil, dan apa hasilnya akan kami rilis lagi, begitu dulu ya,” lanjutnya.