Herman Deru Surati Menteri PU Usai Jembatan Muara Lawai Ambruk

Posted on

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta Kementerian Pekerjaan Umum menduplikasi jembatan bertipe Calender Hamilton (CH) yang ada d wilayahnya. Jembatan tipe itu dibangun sekitar tahun 1970-an dan rentan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel M Affandi. Dia menyebut, surat permintaan duplikasi jembatan CH telah disampaikan menindaklanjuti ambruknya Jembatan Muara Lawai di Lahat.

“Pasca ambruknya Jembatan Muara Lawai, Pak Gubernur merespons cepat dengan menyurati Menteri PU untuk mendukung percepatan duplikasi jembatan setipe CH yang masih ada di Sumsel. Kurang lebih ada sekitar 13 jembatan dengan tipe itu di Sumsel,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, jembatan tipe CH yang ada di Sumsel memiliki usia di atas 40 tahun. Jembatan itu dibagun pada periode 1970.

“Jembatan CH ini dibangun pada era 1970-an, usianya lebih dari 40 tahun. Makanya kita meminta dukungan duplikasi karena di Jawa jembatan tipe CH sekitar 36 jembatan sudah seluruhnya diduplikasi. Dana pembangunannya ya dari APBN,” jelasnya.

Kata dia, jembatan tipe CH ini berada di jalan penghubung antakabupaten/kota. Jembatan itu tersambung dengan jalan yang dikelola BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional).

“Jembatan ini tersebar di lintas penghubung antarkabupaen/kota, mulai dari Simpang Belimbing, Muara Enim, Lahat dan daerah lain,” katanya.

Sementara terkait dengan ambruknya Jembatan Muara Lawai, pihaknya bersama Komisi IV dan BBPJN sudah melakukan rapat bersama. Pihak balai merencanakan desain ulang untuk pembangunan jembatan baru.

“Pada saat ambruk, kita sudah menyiapkan jembatan bailey sesuai arahan gubernur. Namun, bentang yang kita miliki hanya 30 meter, sementara di Muara Lawai panjangnya 5 meter. Jadi tidak bisa dipakai untuk mengantisipasi jembatan darurat,” katanya.

“Kemarin sudah rapat dengan Komisi IV dan pihak balai, direncanakan akan mendesain ulang jembatan,” sambungnya.

Untuk dump truk yang jatuh, kata dia, sudah selesai dievakuasi pada Senin malam. Dia juga mengungkapkan pembangunan jembatan itu bisa dilimpahkan ke pihak pengusaha jika dalam penyidikan pihak kepolisian terdapat kelalaian pengusaha angkutan.

“Bisa juga seperti jembatan di Lalan yang dibangun oleh asosiasi. Tinggal dari pihak kepolisian nantinya jika dinyatakan terjadi kelalaian bukan tidak mungkin dibangun asosiasi,” ungkapnya.

“Yang pasti dia kan ODOL (over dmension over loading) yang menyebabkan jembatan colaps, kalau dia melintas satu per satu mungkin tidak ambruk, tapi ini kan kendaraan berat denga 30-40 ton. Dikalikan 4 saja sudah 160 ton dan dump truck itu berhenti di bentang tengah,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *