Infeksi Usai Kena Jerat, Kaki Harimau Sumatera di Jambi Terancam Diamputasi baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Seekor harimau Sumatera atau bernama Latin phantera tigris sumaterae ditemukan dalam kondisi kritis. Kakinya terluka parah terkena perangkat jerat.

Harimau dewasa berusia 5-6 tahun itu ditemukan petugas BKSDA Jambi di dalam kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan, Desa Suo-Suo, Kecamatan Masumai, Kabupaten Tebo, Jambi.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Akibat lukanya yang sudah terinfeksi karena sudah terjerat selama 3-4 hari, ini kakinya terancam diamputasi,” kata Kepala BKSDA Wilayah Jambi Agung Nugroho kepada wartawan, Kamis (22/5/2025).

Dia menyebut harimau berjenis kelamin jantan itu juga ditemukan dalam keadaan lemas tak berdaya dengan suhu tubuh yang panas tinggi.

“Ketika kita bawa buat dirawat, kondisi tubuhnya juga dalam keadaan demam tinggi,” ujar Agung.

Agung mengaku bahwa perangkap jerat yang mengenai harimau itu menembus tulang kaki bagian depan sebelah kiri. Kondisi tersebut membuat aliran darah di bagian kaki bawahnya terhenti sehingga tak mengalir ke jari-jari kakinya.

“Opsi amputasi sangat terbuka, namun dokter tengah melakukan upaya agar kemungkinan buruk itu tak terjadi. Apabila harus dilakukan amputasi, tentu harimau akan kesulitan untuk bisa bertahan di alam liar,” terangnya.

Agung menjelaskan dokter dan petugas medis BKSDA Jambi tengah berupaya melakukan penanganan medis agar infeksi di kaki harimau tersebut tidak parah dan memperburuk kesehatannya.

Kata Agung, proses penyelamatan harimau dari perangkap jerat itu cukup dramatis. Petugas di lapangan harus melintasi semak belukar di dalam hutan dengan menggunakan alat berat.

Petugas juga terlebih dulu melakukan pembiusan terhadap harimau itu dari jarak jauh.

“Harimau sekarang sudah dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi,” sebut Agung.

“Sekarang kita juga berusaha agar harimau tetap bisa keluar dari zona kritis. Meskipun kemungkinan untuk kembali normal akan sulit, dan jumlah harimau Sumatera di alam liar jumlahnya juga semakin menurun drastis akibat dari pemburuan liar yang terjadi,” lanjutnya.