Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab: Tata Cara, Niat, dan Doa Buka Puasa

Posted on

Salah satu ibadah puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan Rajab adalah ayyamul bidh. Umat Islam perlu mengetahui jadwal puasa ayyamul bidh Rajab agar tidak terlewat.

Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram mulia dalam Islam. Di bulan ini pahala amal saleh dilipatgandakan, dan umat Islam akan berbondong-bondong memperbanyak ibadah dengan cara berpuasa.

Lalu, kapan waktu pelaksanaan puasa ayyamul bidh Rajab? Berikut ulasan lengkap tata cara, niat, hingga doa buka puasa. Yuk, simak dan catat tanggal pentingnya.

Dilansir dalam Kalender Hijriah Global Tunggal yang dihisab oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, awal Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Rajab sendiri termasuk ke dalam 4 bulan Haram dalam kalender Hijriah selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Bulan penuh keutamaan ini akan berlangsung hingga Senin, 19 Januari 2026.

Bagi umat Islam, salah satu anjuran sunnah muakkad (sangat dianjurkan) dalam bulan ini adalah puasa Ayyamul Bidh, yang jadwalnya dilaksanakan pada awal Januari 2026.

Puasa sunnah tersebut dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 Rajab 1447 H. Berikut rincian tanggalnya:

Menjalankan puasa sunnah Ayyamul Bidh di bulan Rajab sama seperti menjalankan puasa sunah pada umumnya. Berikut ini tata cara untuk puasa Ayyamul Bidh, sebagai berikut:

Setiap puasa pasti selalu diawali dengan niat mencari ridho Allah SWT. Sebelum menjalankan puasa Ayyamul Bidh, hendaknya membaca niat puasa sunnah ayyamul bidh. Niat cukup diutarakan dalam hati tanpa perlu diucapkan.

Adapun bacaan niat puasa yang harus dilakukan sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.

Sahur sangat direkomendasikan untuk dilakukan agar tubuh lebih kuat menjalani puasa seharian. Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa di dalam sahur terdapat keberkahan, sehingga sebaiknya tidak ditinggalkan. Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda,

Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.” (HR Bukhari)

Selama menjalankan puasa, jalani dengan menahan diri dari makan, minum, berkata kasar, perilaku, dan hal-hal yang dapat membatalkan dan mengurangi pahala puasa.

Agar pahala puasa semakin bertambah, umat Islam dapat mengisi waktu puasa dengan berbagai amalan saleh, seperti salat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, beristighfar, dan bersedekah.

Ketika azan Magrib berkumandang, disunnahkan untuk segera berbuka. Rasulullah SAW menjelaskan kebaikan akan terus menyertai orang yang menyegerakan berbuka puasa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

“Manusia tetap berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (Hr Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani)

Sebelum mengakhiri puasa dengan makan dan minum, infoers dapat membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab latin: Allāhumma laka ṣumtu, wa ‘alā rizqika afṭartu

Artinya: “Ya Allah, hanya karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.

Dilansir dari laman NU Online yang menukil kitab Umdatul Qari’Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan jika sebab dinamakan ayyamul bidh karena berkaitan dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Abbas bahwa ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi gosong atau hitam. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, dan 15)

Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya berubah menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiga badannya yang lain juga kembali memutih. Dan puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Berikut terjemahan dari hadis tersebut:

Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarnya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Allah SWT kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’. Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.

Selain itu, terdapat juga pendapat lain tentang penamaan puasa ayyamul bidh. Dikatakan bahwa nama ayyamul bidh digunakan karena pada malam itu terang benderang sebab disinari rembulan sejak matahari terbenam sampai terbit.

Karenanya, pada hari-hari itu malam dan siang seluruhnya menjadi putih (terang). Berikut penjelasan pendapat tersebut dalam kitab Umdatul Qari’ Syarhu Shahihil Bukhari:

وَقِيلَ سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لِأَنَّ لَيَالِي أَيَّامِ الْبِيضِ مُقْمِرةٌ وَلَمْ يَزَلِ الْقَمَرُ مِنْ غُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى طُلَوعِهَا فِي الدُّنْيَا فَتَصِيُر اللَّيَالِي وَالْأَيَّامُ كُلُّهَا بِيضًا

Artinya: “Pendapat lain menyatakan, hari itu dinamai Ayyamul Bidh karena malam-malam tersebut terang benderang oleh rembulan dan rembulan selalu menampakkan wajahnya mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi. Karenanya malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang). (juz XVII, halaman 80)”

Itulah dia rangkuman informasi tentang jadwal puasa Ayyamul Bidh Rajab beserta tata cara dan sejarahnya. Semoga artikel ini bermanfaat ya infoers!

Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab Januari 2026

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Rajab

1. Berniat Puasa karena Allah SWT

2. Bersahur

3. Menjaga Diri

4. Memperbanyak Amal Baik

5. Menyegerakan Buka Puasa

6. Membaca Doa Buka Puasa

Sejarah Puasa Ayyamul Bidh