Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Jambi Muslimin Tanja akhirnya angkat bicara soal peristiwa viral jenazah terpaksa diangkut menggunakan traktor sawit akibat jalan rusak. Muslimin mengaku, bahwa jalan itu adalah jalan alternatif dan memang jarang digunakan oleh masyarakat.
“Sebenarnya jalan itu adalah jalur alternatif. Saat kondisi hujan memang begitu karena memang belum diaspal. Walaupun sudah pernah dilakukan penanganan peningkatan jalan tapi memang belum maksimal. Sementara sebenarnya jalan utamanya via Rano, tetapi karena sekarang sedang ada perbaikan jembatan maka untuk sementara roda empat dialihkan ke jalur itu,” kata Muslimin kepada infoSumbagsel, Sabtu (8/11/2025)
Kejadian heboh ini terjadi pada Kamis (6/11) di Jalan Parit Bengkok, Kelurahan Kampung Singkep, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Jalan milik Pemerintah Daerah Tanjabtim itu terlihat sangat berlumpur dan berkubang hingga tak satupun kendaraan motor atau mobil yang melintas.
Muslimin mengaku jika memang benar jalan rusak itu belum masuk jalan prioritas. Menurut dia, masih ada jalur jembatan yang mana bernama Jalur Rano-Kampung Laut yang kondisinya masih cukup baik.
“Tetapi hanya saja kebetulan saat ini ada rehab jembatan di Rano itu, yang memaksa kita gunakan sementara jalur alternatif yang rusak itu. Kami sudah instruksikan untuk mempercepat penyelesaian jembatan yang di Rano ini, agar masyarakat bisa kembali menggunakan jalur itu,” ujar Muslimin.
Peristiwa jenazah yang diangkut pakai traktor sawit ini memang menimbulkan keprihatinan luas. Namun Wabup menegaskan, kejadian ini menjadi evaluasi penting bagi pemerintah daerah namun untuk memperbaiki akses jalan di wilayah itu masih terkendala anggaran yang tak mencukupi.
“Sekarang ini, kita masih memprioritaskan jalur-jalur utama sembari tetap mengupayakan peningkatan jalur-jalur alternatif. Sementara kita tahu bersama, bahwa kondisi anggaran sebagaimana diketahui, juga membuat kita harus betul-betul bijak membangun dengan skala prioritas yang ketat,” terang Muslimin.
“Namun, selain jalan-jalan poros dan jalan utama kita prioritaskan yang saat ini masih banyak butuh penanganan segera, tentu kami akan tetap perjuangkan semua jalan baik jalan kabupaten, jalan antar Kecamatan maupun jalan desa atau jalan produksi untuk segera ditangani,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Muslimin juga menyampaikan belasungkawa terhadap warga yang meninggal dan diangkut menggunakan traktor angkutan sawit itu. Dia juga mengatakan ikut turut berduka atas kejadian tersebut.
“Kami juga mengucapkan turut berduka atas meninggalnya almarhum. Semoga husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan, amin,” terang Muslimin.
Sebelumnya diketahui, dalam video berdurasi 30 info yang dilihat infoSumbagsel, jenazah itu diletakkan di dalam bak terbuka yang diangkut pakai traktor sawit. Jenazah seorang pria lansia ini terlihat pula hanya dibungkus pakai kain untuk di bawa ke rumah keluarganya buat di makamkan disana.
Warga bernama Erik mengatakan jika jenazah itu merupakan warga bernama Hadong berusia 70 tahun. Pria lansia itu disebut tengah mengalami sakit namun batal dibawa ke rumah sakit pada Rabu malam lantaran cuaca hujan lebat disertai petir hingga tak memungkinkan keluar rumah.
“Malam Rabu itu memang almarhum sudah sakit, rencana mau dibawa ke keluarganya untuk di larikan ke Rumah Sakit, tapi malam itu hujan deras jadi tak memungkinkan apalagi jalan itu rusak, dan tiba-tiba dapat kabar kita warga, jika Bapak Hadong itu sudah meninggal dunia, karena kami tak bisa angkut jenazah keluar, lantaran jalan rusak parah, kami minta lah pihak perusahaan sawit disini membantu angkut jenazah,” terang Erik.
Erik mengaku, bahwa kerusakan jalan itu sudah sepekan, namun sejak hujan jalan tersebut sulit dilintasi lantaran becek dan berkubang ketika melintas. Biasanya sebut Erik, jalan itu masih bisa dilalui, namun karena kerap hujan jalan tersebut tak bisa lagi dilintasi.
“Ini sudah seminggu lah jalan itu tak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan, biasa masih bisa tapi tetap berlumpur, tetapi karena hujan jalan makin rusak dan tak bisa dilalui,” terang Erik.
