Tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Palembang, Sumatera Selatan, dikeluhkan warga. Keluhan itu karena JPO tak diurus hingga menimbulkan bau tak sedang bahkan ada kotoran manusia.
Tiga jembatan yang dikeluhkan warga yakni di JPO KM 5, JPO RSUP Muhammad Hoesin, dan JPO Masjid Agung Palembang.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Pengguna JPO bernama Neri (30) mengatakan tumpukan sampah menjadi kendala utama saat melintas di JPO Km 5. Menurutnya, aroma tidak sedap tercium sangat tajam bahkan sebelum kakinya melangkah naik ke anak tangga jembatan karena posisi bak sampah tepat di bawah akses keluar masuknya JPO.
“Untuk jalan setapak jembatan sebenarnya tidak ada kendala, pemalak atau peminta-minta juga tidak ada. Tapi lingkungannya kurang bersih, sampahnya sangat mengganggu. Ditambah bau dari kotak sampah di turunan JPO itu sangat menyengat,” ujarnya kepada infoSumbagsel, Selasa (23/12/2025).
Dia pun berharap dinas terkait dapat memperbaiki jembatan dan meningkatkan peningkatan kebersihan pada fasilitas publik tersebut.
Keluhan juga lebih disampaikan pengguna lainnya yakni, Lukman (65). Pria lansia ini mengaku sering melintas di jembatan tersebut. Bahkan, dia menyebut JPO tersebut sering kali dijadikan tempat buang air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK) oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Terkadang di jembatan ini ada ‘ikan mas’ (kotoran manusia). Jadi kalau pagi-pagi kami lebih pilih menyeberang lewat bawah jalan saja karena kondisi di atas tidak enak. Padahal seharusnya JPO digunakan sesuai fungsinya, tapi karena kotor, kami terpaksa ambil risiko lewat bawah,” jelasnya.
Lukman menilai, fenomena tersebut terjadi karena minimnya fasilitas WC umum di sekitar area pasar. Ia pun berharap pemerintah bisa menyediakan fasilitas sanitasi gratis agar JPO tidak lagi menjadi tempat pembuangan kotoran.
Selain masalah bau, Lukman juga menyoroti desain tangga JPO yang dinilai terlalu curam bagi lansia.
“Untuk orang lanjut usia, harusnya tangga ini dibuat lebih landai sedikit. Kalau curam begini beban di kaki dan dengkul berat sekali, khawatir juga ke jantung karena terlalu capek,” ungkapnya.
Hal senada juga dikeluhkan pengguna JPO di RSUP Mohammad Hoesin yang mengeluhkan jembatan penyeberangan terlalu tinggi dan kotor.
Pantau infoSumbagsel di lokasi terlihat di atas jembatan dipenuhi berbagai sampah mulai dari kantong plastik, botol kaca, hingga aroma tidak sedap, sepanjang JPO membuat berbagai kalangan masyarakat mengeluh akan kebersihannya.
Selain bau tak sedap, keluhan tentang fasilitas yang cukup sulit digunakan oleh beberapa kalangan masyarakat seperti lansia kesulitan menaiki anak tangga yang cukup tinggi.
“Dari kualitas sudah bagus, tapi dari kebersihan masih kurang, masih butuh perawatan,” ujar Andri (43) pengguna JPO RSUP Mohammad Hoesin.
“Selain itu, JPO ini terlalu tinggi, kasian juga yang lansia, kita aja udah yang menggunakannya udah kelelahan apalagi yang lansia” tambahnya.
Smeentara itu, marbot Masjid Agung, Edi (63) mengatakan bahwa JPO Masjid Agung sudah lama jarang digunakan, kebanyakan masyarakat menyebrang melewati jalan besar termasuk jemaah Masjid Agung. Hal ini dikarenkan kondisi jembatan tersebut sangat kotor dan bau.
Dia mengaku sebenarnya jembatan itu sangat berguna bagi masyarakat karena banyaknya kendaraan yang melintas. Namun, karena kotor mmebuat masyarakat enggan mengunakan JPO itu,
“Sebenarnya jembatan ini sangat berguna, namun sangat kotor, jadi masyarakat tidak mau lewat sana mereka lebih memilih menyeberang melalui jalan besar termasuk para lansia juga,” ujarnya.
“Saya berharap jembatan ini agar mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah kalau bisa diperbaiki lagi dan dibersihkan agar para jamaah masjid bisa menyeberang melalui jembatan tersebut,” harapnya.
Artikel ini ditulis oleh Nadiya, Rika Amelia, Muhammad Alyuda Tri Utama, peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.







