Sebanyak 45% jemaah calon haji (CJH) asal Sumatera Selatan masuk kategori risiko tinggi (risti). Jika berdasarkan kuota 7.012 jemaah, artinya ada 3.100 jemaah yang masuk kategori risti.
“Informasi dari Kemenag ada 45% jemaah merupakan kelompok risti. Risti karena usia dan juga penyandang disabilitas,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Edward Candra saat pelantikan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) 2025 di Aula Asrama Haji, Selasa (22/4/2025).
Meski jumlahnya cukup banyak, angka itu disebutnya lebih rendah dari pelaksanaan haji tahun lalu.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angkanya turun. Tadi kita juga sudah sampaikan kepada penyedia untuk asupan makanan ke kelompok risti ini untuk diperhatikan,” katanya.
Menurutnya, Embarkasi Palembang yang telah menangani persoalan haji sejak 2006 diharapkan mampu memberi pelayanan lebih baik pada tahun ini.
“Alhamdulillah kita sudah 19 tahun menangani haji. Asrama Haji Palembang dari segi fasilitas juga menjadi salah satu yang paling lengkap,” terangnya.
Kepala Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan mengatakan, persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sudah maksimal dilakukan. Saat ini yang belum selesai adalah pelunasan biaya haji tahap II hingga 25 April 2025.
“Masih kurang 1% lagi yang belum melunasi bipih,” katanya.
Selesai pelunasan, tahapan berikutnya adalah pembagian kloter haji. Jumlah tahun ini direncanakan sebanyak 22 kloter.
