Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Muara Enim, Sumatera Selatan, dilanjutkan. Pemadaman hari ini, Senin (28/7/2025) merupakan hari ketiga.
Hingga Minggu (27/7) malam, kondisi karhutla di Muara Enim, masih berasap dan kian meluas hingga enam hektare dan baru dipadamkan dua hektare.
“InsyaAllah tim darat terus melakukan pemadaman api yang kondisinya masih berasap. Saat ini luas lahan yang terbakar sekitar enam hektare,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq.
Diketahui, wilayah itu terbakar pada Sabtu (26/7/2026) sore. Awalnya hanya lahan di Desa Suka Jadi yang terbakar dengan luas 4 hektare namun kini meluas hingga ke desa lain.
“Karhutla awal terjadi di Desa Suka Jadi kini juga merambah hingga ke Desa Petar Luar,” katanya.
Dalam pemadaman yang dilakukan pada hari kedua, pihaknya berhasil memadamkan sekitar 2 hektare. Lahan yang terbakar di wilayah itu sulit dipadamkan karena jenis tanahnya gambut.
“Iya, luas lahan yang sudah dipadamkan 2 hektare. Di situ jenis tanah gambut dengan kayu gelam membuat pemadamannya cukup sulit,” terangnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dia menyebut, belum mengetahui penyebab lahan itu terbakar. Saat ini pihaknya masih fokus memadamkan lokasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Muara Enim, Sumatera Selatan, belum padam. Hingga Minggu (27/7/2025) sore atau hari kedua, luas lahan yang terbakar bertambah menjadi 6 hektare dari sebelumnya hanya 4 hektare.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq mengatakan pemadaman karhutla di Desa Suka Jadi masih berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Tim di lapangan membagi dua tim untuk pemadamannya.
“Di hari kedua karhutla di Desa Suka Jadi berbatasan dengan Desa Petak Luar masih terjadi. Personel Manggala Agni, BPBD Muara Enim bersama Babinsa Gelumbang melakukan pemadaman di pangkal api atau di bagian depan. Sedangkan di bagian tengah, titik api dipadamkan oleh BPBD, masyarakat dan TNI. Estimasi lahan yang terbakar diperkirakan 6 hektare,” ujarnya.
Dia menyebut, pemadaman di lahan gambut itu mengandalkan sumber air dari kanal. Saat pemadaman, cuaca di wilayah tersebut mendung dan tidak panas. Sejumlah peralatan dan perlengkapan juga dimaksimalkan dari berbagai satuan personel untuk pemadaman. Pihaknya tak ingin karhutla di wilayah tersebut meluas.
