Peningkatan kejadian kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus terjadi. Hingga 5 Agustus 2025 jumlah kejadian di Sumsel meningkat jadi 152 kejadian. Empat kabupaten di Sumsel masuk zona oranye dan merah karena wilayahnya kerap terjadi karhutla. Total karhutla di Sumsel terjadi di 13 daerah.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPPB Sumsel Sudirman mengatakan peningkatan karhutla kian meningkat pada musim kemarau tahun ini. Namun, karhutla di daerah masih bisa diatasi melalui satgas darat dan udara.
“Hingga kini sudah 152 kejadian karhutla yang tercatat di data BPBD Sumsel. Meski angka kejadian terus bertambah, semuanya bisa teratasi dan dipadamkan. Zona merah ada di Ogan Ilir karena kejadiannya sudah mencapai 64 kali. Muara Enim, Muba dan OKI masuk zona oranye karena lebih dari 16 kejadian,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, upaya pemadaman di beberapa wilayah masih terbantu hujan.
“Sekarang masih aman yang terbakar karena sebagian kabupaten masih ada hujan. Kita berharap tak ada kejadian yang besar dan Sumsel aman dari karhutla,” katanya.
Dalam data kejadian karhutla yang disampaikan, selain tiga daerah yang masuk zona oranye dan merah, terdapat sembilan daerah masuk zona kuning.
Ke-9 daerah itu adalah Banyuasin 12 kejadian, PALI 7 kejadian, Mura 4 kejadian, dan Prabumulih 2 kejadian. Sedangkan 5 daerah yakni Palembang, Lahat, Empat Lawang, Lubuklinggau, dan Mura hanya 1 kejadian.
“Kalau terkait luasan karhutla kita masih menunggu data dari Kementerian Kehutanan, tapi yang jelas angkanya lebih dari 43,08 hektare (data sebelumnya),” ungkapnya.