Kartini (72), seorang wanita lansia yang ditemukan tergeletak di hutan Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata kabur dari Panti Jompo Budi Luhur. Kartini disebut sudah seringkali berusaha kabur dari panti asuhan tersebut.
Panti jompo tersebut berada di Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Koordinator Panti Jompo Budi Luhur, Lely membenarkan bahwa Kartini merupakan penghuni Panti Jompo Budi Luhur dan sudah 3 tahun berada di sana.
“Ya benar, beliau memang sudah dititip oleh keluarganya sejak tahun 2022 lalu. Alasan dari anaknya menitipkan Kartini ke panti ini karena mereka sering ribut. Makanya supaya aman dititipkan ke sini,” katanya, Kamis (22/5/2025).
Lely mengungkapkan Kartini memiliki penyakit pikun dan kedua tangannya sulit digerakkan. Selama di panti jompo tersebut, Kartini sudah dua kali kabur dengan cara memanjat pagar.
“Waktu pertama kali itu dia kabur dengan memanjat pagar dan akhirnya ditemukan warga di hutan. Kalau yang kedua kalinya itu pas kemarin, dia pamit ke kita mau izin dua hari karena ada keluarganya yang meninggal. Karena memang si nenek ada keluarganya jadi kita izinkan, ternyata dia kabur ke arah hutan juga,” jelasnya.
Selama di panti jompo, kata Lely, Kartini memang sering rindu dengan keluarganya sehingga diduga hal ini menjadi alasan Kartini kabur dari panti jompo.
“Kalau ada keluarganya yang datang itu mereka sering bawa roti ke nenek dan nenek Kartini memang sering rindu dengan keluarganya. Dia juga kalau dijenguk oleh keluarganya sering manja, makanya kita menyarankan ke keluarga nenek Kartini untuk sering-sering menjenguknya, jangan pas Lebaran saja,” ungkapnya.
Lely menjelaskan saat ini Kartini sudah dirawat di Rumah Sakit AR Bunda dan akan dilakukan tindakan CT Scan.
“Saat ini beliau dirawat di rumah sakit dan dijaga oleh pihak keluarganya sampai kondisi nenek sehat. Kedepan apakah nenek Kartini akan kembali diserahkan ke panti jompo atau pulang ke rumah itu kita serahkan ke pihak keluarganya. Kalaupun bakal kembali dititipkan ke sini, kita siap merawatnya,” ujarnya.