Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Selatan (Sumsel) turun 18,01%. Wisman asal Malaysia masih mendominasi tingkat kunjungan, karena baru rute ini yang melayani penerbangan internasional ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Penurunan wisman itu terjadi pada September dibandingkan data Agustus lalu. Yakni, dari 1.138 orang menjadi 933 orang.
“Setelah pada Agustus tercatat turis yang masuk ke Sumsel 1.138, namun di September mengalami penurunan,” ujar Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto.
Dia merincikan, jumlah wisman asal Malaysia yang datang ke Sumsel sebanyak 63,67%, China 5,14%, Taiwan 1,50%, Korea Selatan 1,18% dan dari negara lainnya 28,51%.
“Harapan ke depan wisman yang datang ke Sumsel terus bertambah, karena memang pintu masuk penerbangan internasional baru dibuka Juni 2025,” katanya.
Sementara kunjungan wisatawan nusantara, jumlah pelaku perjalanan di Sumsel mencapai 2,08 juta orang. Angka itu turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya, yang mencapai 2,1 juta pelaku perjalanan.
Namun, angka itu naik signifikan dibandingkan periode yang sama 2024, yang hanya 1,6 juta orang.
“Dari 2,08 juta perjalanan itu, yang melakukan perjalanan antarkabupaten/kota se-Sumsel 1,6 juta orang (77%). Sedangkan untuk wisnus dari luar Sumsel yang masuk ke Sumsel sebesar 22% atau kurang lebih 400 ribu orang,” ungkapnya.
Wisnus yang datang ke Sumsel didominasi dari pengunjung asal Lampung 35,92%, Jambi 12,82%, dan Bengkulu 10,99%.
“Secara kumulatif dari Januari-September 2025, jumlah wisnus Sumsel telah mencapai 19,7 juta atau meningkat 53,32% secara year on year,” katanya.
Sejalan dengan kenaikan itu, terjadi pertumbuhan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumsel. Persentasenya meningkat tipis menjadi 48,12%. Meski begitu, angka tersebut lebih rendah dari periode September 2024 yang mencapai 52,36%.
“Tamu yang menginap di hotel rata-rata tidak lebih dari 1-2 hari, bahkan kurang dari 2 hari,” tukasnya.
