Mendagri-Mentan Blusukan ke Pasar KM 5 Palembang, Cek Harga Sembako

Posted on

Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman blusukan di Pasar KM 5 Palembang. Mengenakan batik, keduanya meninjau harga bahan pangan dan meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Bulog Sumsel Babel.

“Kita ini spontan datang ya (ke pasar), tidak kita rencanakan mau datang ke sini. Random saja,” ujar Tito, Jumat (5/9/2025).

Keduanya juga berbincang terkait harga sembako dengan para pedagang dan masyarakat.

“Bu cabai merah berapa? Yang merah?” tanya Tito saat mengunjungi pedagang sembako.

“Yang ini (cabai merah) Rp 40 ribu, yang ini (cabai rawit merah) Rp 50 ribu. Bawang merah dan putih Rp 40 ribu. Cung kediro (tomat kecil) Rp 15 ribu, tomat Rp 10 ribu kemarin sempat naik sekarang sudah turun,” jawab pedagang Pasar Km 5.

Keduanya kemudian meninjau area dalam pasar. Meninjau ketersediaan dan distribusi beras SPHP dan kebutuhan pangan lain.

“Hasil tinjauan tadi distribusi beras SPHP cukup lancar dari Bulog, di beberapa tempat juga dilakukan GPM. Harganya terjangkau di bawah Rp 12 ribu per kg. Ini sangat membantu masyarakat. Kami juga tanya ke warga, kata mereka beli SPHP bukan karena murah saja tapi juga kualitasnya bagus,” katanya.

Tito juga berharap beras di wilayah lain juga bisa turun karena intervensi SPHP yang dilakukan pemerintah. Dia juga meminta masyarakat dan pemda memasifkan pekarangan rumahnya untuk menanam bahan pangan. Terlebih jika daerah itu bukan wilayah penghasil.

“Dari dulu sudah saya sampaikan, gerakan tanam cabai agar tidak bergantung kepada daerah penghasil. Se-Indonesia bisa memproduksi cabai, kalau wilayahnya kering bisa pakai hidroponik. Gampang sebenarnya. Tapi ini bukan berarti pemerintah tidak tanggung jawab, kita tetap melakukan upaya-upaya,” terangnya.

Sementara Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan pemantauan yang dilakukan merupakan kolaborasi antar instansi untuk menstabilkan harga.

“Pemantauan harga di pasar bersama Mendagri ini kolaborasi saja untuk stabilkan harga. Biasanya indikator harga yang melambung adalah beras, ini juga menyebabkan inflasi. Tapi inflasi kita kita turun menjadi 2,31%. Ini menunjukkan dan mengindikasikan bahwa pangan stabil. Kita juga lakukan operasi pasar besar-besaran,” katanya.

Dia memastikan, stok beras saat ini cukup tinggi. Dia menyebut ada 1,3 juta ton stok beras nasional. Saat ini produksi beras juga alami lonjakan 3 juta ton berdasarkan data BPS.

“Dibandingkan tahun lalu, sampai dengan bulan sekarang ada kenaikan 3 juta ton. Itu informasi dari BPS. Artinya hasil pemantauan BPS dan monitoring Kemendagri dan produksi pertanian sinkron, tervalidasi dengan baik,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *