Miliki Lahan Gambut Luas, 3 Daerah di Jambi Rawan Karhutla

Posted on

Dinas Kehutanan Provinsi Jambi telah melakukan pemetaan terhadap 3 Daerah di Jambi yang menjadi kawasan yang sangat rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2025. Rawannya karhutla daerah itu akibat luasan lahan gambut terbesar di Jambi.

“Ya sejauh ini, kita sudah melakukan pendataan ya terkait karhutla ini. Tentu yang menjadi daerah rawan karhutla yaitu memiliki cakupan luas lahan gambut,” kata Kadishut Provinsi Jambi Andri Yusar kepada wartawan, Minggu (22/6/2025).

Andri mengaku bahwa 3 daerah yang disebut rawan karhutla itu ada di Kabupaten Tanjab Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Muaro Jambi. Ia mengatakan tiga daerah itu menjadi atensi khusus bagi pemda cegah karhutla tersebut.

“Akan tetapi, daerah lain (non-gambut) juga tetap menjadi perhatian pemerintah, mengingat bahaya kebakaran hutan dan lahan ini bisa terjadi di semua daerah,” ujarnya.

Menghadapi ancaman karhutla tahun 2025, Dinas Kehutanan telah menyiapkan pompa air portable sebagai peralatan pendukung di saat dibutuhkan, termasuk menyiagakan personel Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP).

Andri menjelaskan personel itu berada di garis terdepan sebagai satuan tapak dalam mendeteksi dini pencegahan kebakaran. Mengingat anggota KPHP ada di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

“Kita juga memiliki tambahan kelompok binaan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA). Mereka ini juga akan menjadi garda terdepan dalam deteksi dini kejadian kebakaran,” terangnya

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jambi meningkatkan status kesiapsiagaan menjadi siaga darurat karhutla. Langkah itu dilakukan dalam mengantisipasi secara dini dalam pencegahan karhutla.

Penetapan status siaga darurat Karhutla itu berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 449/Kep.Gub/BPBD/2025. SK Siaga Darurat Karhutla di Jambi ini nantinya akan berlaku hingga 31 Oktober 2025 mendatang. Adapun Gubernur Jambi menunjuk Dandrem 042/Gapu Jambi Brigjen TNI Heri Purwanto selaku Plh Dansatgas Karhutla Jambi.

Sejauh ini, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Deteksi Hotspot (titik api) dalam menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) sejak 1 Januari sampai 17 Juni 2025 terpantau ada sebanyak 112 titik hotspot di Jambi.