Pedagang Kaki Lima di Palembang Menangis Saat Lapaknya Dibongkar

Posted on

Seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang menangis ketika petugas Satpol PP menertibkan lapak miliknya, Kamis pagi (28/8/2025).

Diketahui pedagang yang bernama Ratna tersebut, terkejut saat melihat tempat usahanya sudah diratakan petugas sebelum ia sempat berjualan. Tak hanya dibongkar, sebagian barang dagangan juga ikut diamankan aparat.

Tak kuasa menahan sedih Ratna menangis di hadapan Satpol-PP dengan posisi terduduk di lantai. Ratna mengaku syok dan merasa tak pernah menerima pemberitahuan resmi mengenai pembongkaran. Ia menilai tindakan itu dilakukan secara sepihak.

“Saya kehilangan mata pencaharian untuk menghidupi lima anak saya,” katanya kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

Ratna meminta dagangannya dikembalikan dan warung miliknya jangan dihancurkan.

“Kami berharap dagangan yang disita dikembalikan, dan gerobak kami juga. Mau makan apa anak saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Palembang, Hery membantah tudingan tidak adanya pemberitahuan. Menurutnya, pihaknya sudah tiga kali melayangkan surat peringatan, namun pedagang tetap berjualan di lokasi terlarang.

“Penertiban dilakukan menindaklanjuti laporan warga. Keberadaan PKL di bahu jalan dinilai mengganggu arus lalu lintas serta kenyamanan masyarakat sekitar,” tegasnya.