Pegawai Rumah Makan Dilaporkan Tenggelam di Sungai Musi Palembang

Posted on

Pegawai rumah makan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Siti Aisyah (32) dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Musi. Korban diduga terpeleset saat mandi di pinggir sungai.

Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin menyebut, titik awal terpelesetnya Aisyah berada di pinggir Sungai Musi, Lorong Gayam Tangga Buntung, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang pada Kamis (2/10/2025). Pihaknya kemudian mendapat laporan tersebut sekitar pukul 10.50 WIB.

“Benar, kemarin (Kamis) kami mendapatkan informasi adanya korban wanita yang tenggelam di kawasan 36 Ilir, Kecamatan Gandus. Hari ini (Jumat), kami memasuki pencarian hari kedua,” katanya, Jumat (3/10).

Pantauan infoSumbagsel, perahu karet Basarnas menyurusi Sungai Musi di sekitar lokasi hingga ke tepi Masjid Ki Merogan yang terletak tepat di seberang TKP.

“Kami menerjunkan dua unit pencarian (SRU). SRU satu mencari hingga radius dua km dan SRU dua akan melakukan penyelaman jika dibutuhkan,” jelasnya.

Tak hanya Basarnas, keluarga juga terlihat menyewa kapal jukung untuk ikut mencari. Mereka juga tampak mendatangkan orang-orang yang dipercaya dapat memprediksi lokasi keberadaan korban.

Ibu korban Sudarmi mengatakan, korban yang akrab disapa Pita itu pergi dari rumah sejak Senin (29/9) untuk mencari kerja.

“Pita tanggal 29 (September 2025) kemarin keluar dari rumah. Dia mau main (ke tempat teman) sambil cari kerja,” ungkapnya saat ditemui di TKP, Jumat sore.

Kepada keluarga, Pita berjanji akan pulang ke rumah sebulan sekali setelah mendapat kerja. Nahas, anaknya yang baru 3 hari mendapat pekerjaan sebagai pegawai rumah makan itu dilaporkan hilang.

“Baru 3 hari, tiba-tiba dikabari kalau dia tenggelam tanggal 2 (Oktober) kemarin. Sampai sekarang belum ketemu,” ujarnya.

Ia mengaku tak memiliki firasat buruk apapun tentang anaknya. Namun, kata Sudarmi, Pita sempat datang ke mimpinya malam sebelum kejadian.

“Malam itu, mimpi dia pulang bawa baju, katanya dikasih orang. Tapi dia tidak ada ngomong apapun,” katanya.

Kini, ia dan keluarga turut menyusuri sungai dengan perahu jukung. Sudarmi berharap, anak perempuan satu-satunya itu dapat ditemukan segera.

“Dia anak ketiga dari 4 bersaudara. Semoga bisa cepat ketemu,” harapnya.